Selasa 14 Sep 2021 06:04 WIB

Pendiri Ingin Rey Dikenal Dekat dengan Anggota

Keduanya berharap start-up health insurtech yang mereka kembangkan ini bermanfaat.

Ilustrasi asuransi.
Foto: Www.freepik.com
Ilustrasi asuransi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para pendiri Rey (rey.id) Evan Tanotogono dan Bobby Siagian berharap start-up health insurtech yang mereka kembangkan ini bisa memberikan manfaat besar untuk masyarakat. Evan, selaku CEO menjelaskan, dengan berbasis aplikasi, ia ingin Rey yang berfokus pada asuransi kesehatan, jiwa dan penyakit kritis dapat dikenal dekat dengan para anggotanya.

"Kami ingin member merasakan pengalaman bukan hanya saat membeli polis, tapi Rey ingin mengenal dan berinteraksi dengan member-nya secara lebih personal, baik melalui layanan kesehatan hingga berbagai fitur untuk memperbaiki kualitas hidup ke arah yang lebih sehat," kata Evan dalam keterangan resminya, Senin (13/9).

Evan menjelaskan, kemunculan Rey berawal dari keinginan untuk turut berkontribusi meningkatkan penetrasi asuransi jiwa dan kesehatan di Indonesia melalui pendekatan yang baru dan berbeda. Menurut dia, Rey dijalankan dengan inovasi secara end-to-end, mulai dari distribusi digital, integrasi dengan layanan kesehatan baik online maupun offline, serta pemanfaatan fitur-fitur wellness.

“Banyak pain points yang kami lihat di industri asuransi jiwa dan kesehatan di Indonesia yang sifatnya mengakar sehingga pendekatan yang Rey lakukan bukan sekadar mendigitalisasi bagian dari proses yang sudah lama ada melainkan mendesain ulang bagaimana seharusnya asuransi kesehatan, jiwa, dan penyakit kritis ditawarkan di Indonesia,” kata Evan.

Evan menambahkan, masalah lain yang menjadi peluang bagi perusahaan health insurtech seperti Rey untuk meningkatkan penetrasi asuransi digital di Indonesia adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat sejak pandemi Covid-19, yaitu cara menangani kesehatan. Masyarakat mulai sadar pentingnya memiliki perlindungan melalui asuransi, adanya upaya hidup lebih sehat, hingga kesadaran untuk memanfaatkan teknologi di bidang kesehatan. 

Ia yakin hadirnya Rey akan semakin memudahkan masyarakat yang peduli pada kesehatan dan masa depan. Itu karena, kata dia, Rey memberikan akses penuh bagi para member untuk mengakses layanan kesehatan, seperti layanan pengecekan gejala mandiri (self-diagnostics) berbasis Artificial Intelligence, layanan telekonsultasi dokter, dan pemesanan dan pengiriman obat sesuai resep, hingga kunjungan ke dokter di klinik rekanan secara cashless berbekal aplikasi Rey.

“Dari sisi layanan kesehatan, Rey menitikberatkan lebih kepada kualitas perawatan (quality of care). Fitur dan alur yang ada di Rey, mulai dari dari self-diagnostics hingga telekonsultasi dan pembelian obat, dirancang agar para member Rey bisa mendapatkan kenyamanan menyeluruh yang maksimal meskipun dari layanan telekesehatan. Rey juga menyediakan dokter khusus yang sudah terpilih dan terkurasi untuk layanan telekonsultasi sehingga standar pelayanan dapat dijaga secara baik,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement