Kamis 09 Sep 2021 11:11 WIB

Sejumlah Website Besar di Selandia Baru Alami Serangan DDoS

Sebagian situs terdampak sudah kembali pulih.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Keamanan Siber. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Keamanan Siber. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SELANDIA BARU—Aplikasi dan situs web perbankan internet ANZ Selandia Baru masih offline karena terus menghadapi serangan dunia maya. ANZ termasuk sejumlah organisasi yang terkena serangan siber kemarin, yang dilaporkan menghapus situs web Kiwibank, MetService, New Zealand Post dan Inland Revenue.

Dilansir dari ZDNET, Kamis (9/9), Badan keamanan siber Selandia Baru, Cert NZ, men-tweet pada Rabu (8/9) bahwa sejumlah organisasi Selandia Baru menjadi sasaran distributed denial of service (DDoS). Cert NZ mengatakan sedang memantau situasi dan bekerja dengan pihak-pihak yang terkena dampak.

Baca Juga

Sebagian besar situs ini sekarang kembali online, tetapi ANZ Selandia Baru masih berusaha menyelesaikan masalah penghentian ini.  

“Kia ora (bahasa Maori yang berarti halo--Red), seperti yang Anda ketahui, kami masih mengalami penghentian saluran, semua orang sedang bekerja keras mengerjakan ini!” ANZ Selandia Baru mengatakan dalam sebuah tweet pagi ini, Kamis (9/9).

Namun, bank mengklarifikasi bahwa ATM ANZ, Eftpos, kartu kredit dan debit, pembayaran otomatis, pembayaran tagihan dan debit langsung berfungsi.

Tahun lalu, Bursa Efek Selandia Baru (NZX) terpaksa offline selama hampir satu pekan penuh karena serangan DDoS yang melanda bursa. Serangan NZX dikaitkan dengan geng kriminal yang telah meluncurkan serangan DDoS terhadap beberapa penyedia layanan keuangan terbesar di dunia dan menuntut pembayaran Bitcoin sebagai biaya pemerasan untuk menghentikan serangan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement