REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak sedikit pengguna komputer yang mengeluh menjadi korban ransomware. Data-data mereka dikunci peretas sehingga tidak bisa dibuka.
Ransomware, kata Kaspersky dalam keterangan resmi, adalah malware yang menyerang perangkat keras untuk memperoleh informasi pengguna seperti dokumen, kemudian mengenkripsi semua yang ditemukan dan mengunci berkas tersebut. Peretas menuntut korban untuk membayar agar berkas kembali.
Jika korban membayar uang tebusan, dalam beberapa kasus, peretas mengambil uang kemudian menghilang. Ada juga peretas yang mengirimkan kunci deskripsi dengan serangkaian instruksi.
Yang lebih parah, peretas tidak bisa memulihkan data sehingga berkas rusak secara permanen. Ransomware bisa masuk ke perangkat melalui berbagai cara, seperti mencolokkan flash disk, mengunduh berkas dari situs yang tidak jelas, lampiran pada email dan tautan ke situs berbahaya.
Jika terserang malware, Kaspersky menyarankan tidak usah membayar tebusan karena uang tersebut akan digunakan untuk mengembangkan malware baru. Membayar pun tidak menjamin data kembali.