Sabtu 04 Sep 2021 19:10 WIB

Antibodi Balik Lawan Sistem Imun, Pasien Covid-19 Jadi Parah

Studi internasional mengungkap penyebab keparahan kondisi pasien Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang pasien Covid-19 terbaring di ICU Rumah Sakit Nasional di Itaugua, Paraguay, Rabu, 28 April 2021. Keparahan Covid-19 disinyalir terjadi karena keberadaan autoantibodi yang menyerang sistem imunitas.
Foto:

Secara keseluruhan, sebanyak 13,6 persen pasien ini memiliki autoantibodi. Sekitar 9,6 persen dari mereka yang berusia di bawah 40 tahun dan 21 persen berusia di atas 80 tahun. Autoantibodi juga ditemukan pada 18 persen orang yang telah meninggal dunia. Para peneliti menduga antibodi jahat ini adalah penyebab, bukan konsekuensi Covid-19 yang kritis.

Tim juga menemukan individu dengan mutasi genetik yang mengganggu aktivitas interferon tipe 1 berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang mengancam jiwa. Selanjutnya, para peneliti memperluas penyelidikan autoantibodi dalam sampel darah yang diambil dari hampir 35 ribu orang sehat sebelum pandemi.

Mereka menemukan bahwa 0,18 persen dari mereka berusia antara 18 hingga 69 memiliki autoantibodi yang ada terhadap interferon tipe 1 dan proporsi ini meningkat seiring bertambahnya usia. Auto antibodi ditemukan sekitar 1,1 persen dari usia 70 hingga 79 tahun dan 3,4 persen mereka yang berusia diatas 80 tahun.

"Ada peningkatan besar dalam prevalensi (autoantibodi). Sebagian besar menjelaskan risiko tinggi Covid-19 parah dalam populasi lanjut usia," kata ahli imunologi Rockefeller University, Jean-Laurent Casanova, dikutip dari laman Times Now News, Sabtu (4/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement