Ahad 05 Sep 2021 06:45 WIB

Tim Oxford Ciptakan Vaksin Revolusioner untuk Kanker

Tim pengembang vaksin Covid-19 Oxford/AstraZeneca uji coba kandidat vaksin kanker.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksinasi (Ilustrasi). Peneliti dari University of Oxford, Inggris akan melakukan uji coba pada manusia kandidat vaksin kanker.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinasi (Ilustrasi). Peneliti dari University of Oxford, Inggris akan melakukan uji coba pada manusia kandidat vaksin kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim peneliti University of Oxford yang mengembangkan vaksin Covid-19 menciptakan vaksin yang dapat merevolusi pengobatan kanker. Vaksin ini akan diuji pada manusia untuk pertama kalinya setelah mendapatkan hasil yang menjanjikan dalam diuji coba pada hewan.

Vaksin kanker akan dikombinasikan dengan terapi lain yang ada untuk mengubah sistem kekebalan seseorang melawan kanker. Keduanya bersama-sama mampu mengecilkan tumor pada tikus dan bahkan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup hewan uji coba.

Baca Juga

Uji coba pertama pada manusia akan melibatjan 80 pasien yang didiagnosis dengan kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil, salah satu jenis kanker paling umum dan serius. Di Inggris, sebanyak 47 ribu orang didiagnosis mengalaminya setiap tahun.

"Platform vaksin baru ini memiliki potensi untuk merevolusi pengobatan kanker," ujar Direktur Jenner Institute di universitas tersebut Profesor Adrian Hill, seperti dikutip dari laman The Sun, Sabtu (4/9).

Vaksin kanker ini didasarkan pada teknologi 'virus vektor' yang sama dengan yang digunakan dalam vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca. Dalam vaksin Covid-19, materi genetik dibawa ke sel manusia dalam virus selesma yang tidak berbahaya.

Ini jadi upaya untuk melatih sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus yang sebenarnya. Tim mengembangkan vaksin kanker dua dosis  menggunakan vektor virus yang sama digunakan dalam vaksin Oxford-AstraZeneca.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement