REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sedikitnya 1.389 akun Sina Weibo ditangguhkan karena komentar-komentarnya dinilai memprovokasi dan melanggar regulasi penggunaan media sosial di China. Langkah itu ditempuh pengelola medsos mirip Twitter tersebut untuk menindaklanjuti kampanye otoritas internet China dalam menangkal pemujaan terhadap idola yang di luar kewajaran.
Sina telah melarang 159.000 pemilik akun mengunggah status selama sepekan hingga sebulan. Hal ini lantaran akun-akun tersebut mengunggah komentar yang menggiring opini publik untuk mendukung seseorang atau mengomentari sesuatu yang sedang menjadi perhatian. Sementara yang 1.398 akun tersebut dilarang memuat materi apa pun selama sebulan hingga tiga bulan.
"Ruang publik tidak seharusnya dijadikan ajang bersosialisasi yang justru memperkuat kontradiksi," demikian dinyatakan Sina Weibo.
Jumlah pengguna aktif Sina Weibo rata-rata mencapai 566 juta per bulan. Sina Weibo telah membongkar beberapa grup yang mendorong para anggotanya menghujani komentar kepada seseorang dan membantu meningkatkan popularitas sang idola agar lebih banyak pengikut atau menyerang idola lain.
Tindakan tegas terhadap grup-grup semacam itu akan terus berlanjut, demikian Sina. Badan Siber China (CAC) pada Jumat (27/8) telah menerbitkan pemberitahuan kepada setiap pemerintah daerah untuk meningkatkan upaya perbaikan dalam medsos di lingkaran pesohor guna menghindari terjadinya kultus individu yang tidak rasional.