Rabu 01 Sep 2021 00:13 WIB

Betulkah Antibodi Penyintas Covid-19 Sudah Cukup Melindungi?

Sebagian penyintas Covid-19 berpikir mereka tak membutuhkan vaksin.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Banyak orang yang pernah terkena Covid-19 merasa tak perlu lagi divaksinasi. Keyakinan itu keliru karena penyintas Covid-19 pun masih berisiko terkena reinfeksi.
Foto:

Dalam studi ini, tim peneliti juga melakukan analisis sampel darah yang berasal dari penyintas Covid-19. Mereka berupaya untuk mencari tahu seberapa lama manfaat imunitas dari vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna bisa bertahan. Selain itu, peneliti juga berupaya mencari tahu seberapa baik kedua vaksin tersebut bisa melawan varian-varian SARS-CoV-2 baru.

Tiga pekan setelah pemberian dosis kedua vaksin, tingkat inhibisi yang ditemukan mencapai 98 persen. Angka tersebut menunjukkan adanya kadar antibodi penetral yang sangat tinggi.

Peneliti juga menilai tingkat inhibisi terhadap beberapa varian seperti B.1.1351 (Beta), B.1.1.7 (Alpha), dan P.1 (Gamma). Hasil studi menunjukkan bahwa tingkat inhibisi terhadap varian-varian tersebut tampak lebih rendah, berkisar antara 67-92 persen.

Peneliti juga menemukan bahwa respons antibodi menurun setelah dua bulan, hingga 20 persen. Selain itu, peneliti mendapati bahwa respons antibodi terhadap vaksin beragam berdasarkan riwayat infeksi sebelumnya.

Penyintas Covid-19 yang mengalami beberapa gejala saat sakit tampak memiliki tingkat respons yang lebih tinggi dibandingkan penyintas Covid-19 yang hanya mengalami gejala ringan atau tak bergejala.

Baca juga : Isolasi Terpusat Bukan Penjara

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement