Senin 30 Aug 2021 09:49 WIB

Ilmuwan Teliti Potensi Lagu Bisa Menjadi Hit

Responden menyukai rangkaian akor tertentu, yang berkaitan dengan harapan mereka.

Mendengarkan musik bisa membuat seseorang bahagia (ilustrasi).
Foto:

Yang menyentuh perasaan bisa diukur

Satu hal lain juga diamati. Hal ini diduga jadi penyebab efek merinding. Iuliia Brishtel yang sedang menulis doktor di bidang kognisi, mengukur konduktivitas kulit saat orang mendengarkan musik. Ia juga menganalisa apakah ada stres atau perasaan senang timbul.

"Ada kaitan antara suara perempuan pada sebuah ini dengan melodinya. Kedengarannya merdu, menjangku hati, dan menyentuh perasaan. Dan itu juga bisa dilihat dalam pengukuran di komputer." Begitu dijelaskan Brishtel.

Apakah efek itu hanya dirasakan ia saja? Data yang menunjukkan apa yang paling menyentuh manusia secara emosional bisa didapat dari pengukuran seperti dari banyak program komputer. 

Resep yang sudah sering digunakan adalah lagu yang sudah pernah sukses, dinyanyikan lagi dengan aransemen baru. Di zaman sekarang, kecerdasan buatan sudah bisa melakukan pekerjaan itu. Lagu berjudul Daddy´s Car dari tahun 2016 dianggap hasil komposisi kecerdasan buatan yang pertama. 

Tugas yang juga bisa diberikan kepada komputer adalah: buat lagu baru dari 45 lagu karya The Beatles. Program-program kecerdasan buatan yang baru, bahkan sudah bisa terus-menerus memodernisir dari segi musik, berbagai hit dari masa lalu. Contohnya lagu berjudul Hotel California karya band AS, Eagles.

Sebuah “hit“ harus dihasilkan manusia

Apakah lagu-lagu karya komputer bisa jadi "hit" baru? Untuk bisa jadi "hit" tetap saja masih ada yang kurang. Demikian ditegaskan Dr. Stephan Baumann, dari DFKI di kota Kaiserslautern.

"Sudah berapa 'hit' yang ditulis dalam situasi patah hati. Atau dalam situasi depresif, di bawah pengaruh obat-obatan, atau saat orang senang luar biasa,“ kata Baumann.

“Sebuah komputer berkeringat saja tidak bisa. Perlu listrik agar bisa bekerja. Komputer tidak kenal kematian, melainkan bisa bekerja terus-menerus." 

Peneliti kecerdasan itu menambahkan: sebuah "hit" harus punya sesuatu yang menyentuh perasaan, sesuatu yang lain daripada yang lain. Sebaliknya, sebuah perhitungan Spotify menunjukkan bahwa lagu pop yang jadi "hit" semakin terdengar serupa. 

Reproduksi kesuksesan buahkan kebosanan

Sesuatu yang pernah berfungsi baik, semakin banyak diproduksi. Banyak produsen yang bekerja bersama banyak bintang, juga terus-menerus mereproduksi gaya mereka. Maka terbentuklah lingkaran yang hanya berisi hal-hal yang sudah dikenal orang, dan kecerdasan buatan memperkuat kecenderungan itu.  

Mungkin nantinya dengan cara itu akan ditemukan resep bagi “hit“ yang sempurna. Tapi jika hanya berasal dari pengukuran data, dari apa yang biasanya disukai orang, pasti lagu itu akan sangat membosankan. 

 

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/resep-jitu-lagu-hits/a-58707286

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement