Selasa 24 Aug 2021 11:41 WIB

Ahli Imunologi Ingatkan Potensi Kemunculan Covid-22

Saat ini, dunia masih bergelut menangani pandemi Covid-19.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi SARS-CoV-2, virus corona tipe baru penyebab Covid-19. Dunia diserukan untuk mengantisipasi kemunculan varian baru yang mengkhawatirkan.
Foto:

Untuk saat ini, Prof Reddy mengatakan, varian delta merupakan strain SARS-Cov-2 paling menular yang ada di dunia. Akan tetapi, varian delta tidak memiliki escape mutation atau "mutasi pelarian". Escape mutation merupakan fitur genetik yang dapat membantunya menghindari sistem kekebalan tubuh.

Escape mutation ditemukan pada beberapa varian, salah satunya adalah varian beta. Keberadaan escape mutation pada galur virus dapat membuat mengurangi sebagian efektivitas vaksin.

photo
Infografis Uni Eropa Diprediksi Dikepung Varian Delta - (Republika)

Escape mutation yang serupa juga ditemukan pada varian gamma. Di Brasil, varian gamma berperan terjadinya lonjakan kematian Covid-19 pada kelompok pasien berusia muda dan paruh baya. Akan tetapi, baik varian beta maupun varian gamma memiliki tingkat penularan yang lebih rendah dibandingkan varian delta.

Baca juga : Pedulilindungi akan Digunakan di Seluruh Moda Transportasi

Faktor-faktor seperti mudah menular, lebih mematikan, dan lebih kebal pada varian-varian SARS-CoV-2 ini bisa menjadi kombinasi yang mematikan di masa mendatang. Di tahap pandemi berikutnya, Prof Reddy mengatakan, varian beta atau gamma bisa saja menjadi lebih menular atau varian delta berhasil memiliki fitur escape mutations.

"(Bila itu terjadi) itu akan menjadi masalah besar untuk tahun yang akan datang," ungkap Prof Reddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement