Selasa 24 Aug 2021 09:31 WIB

Studi: Kena Covid-19 Parah, Antibodi Penyintas Lebih Kuat

Produksi antibodi tampak bervariasi berdasarkan tingkat keparahan gejala Covid-19.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi Penyintas Covid-19. Orang yang mengalami gejala parah Covid-19 dan gejala Covid-19 berkepanjangan tampak memiliki antibodi lebih kuat.
Foto:

Berdasarkan temuan yang dipublikasikan di The Journal of Infectious Diseases, petugas kesehatan tampak jauh lebih mungkin untuk terinfeksi dan menjadi sakit parah, dan perawat memiliki tingkat infeksi yang sangat tinggi. Enam bulan setelah terinfeksi, kebanyakan orang memiliki antibodi imunoglobulin G (IgG) terhadap virus corona.

photo
Gejala Covid-19 terkait varian Delta. - (Republika)

Produksi antibodi bervariasi berdasarkan tingkat keparahan gejala. Sebanyak 96 persen dari mereka yang memiliki gejala parah memiliki antibodi. Angkanya turun menjadi 89 persen pada mereka yang memiliki gejala ringan hingga sedang dan 79 persen pada mereka yang tidak memiliki gejala.

"Tingkat antibodi menurun dari waktu ke waktu adalah hal yang normal. Namun demikian, antibodi IgG memberikan perlindungan jangka panjang untuk membantu tubuh melawan infeksi ulang," kata salah satu penulis utama studi Emily Barrett, associate professor bidang biostatistik dan epidemiologi di Rutgers School of Public Health.

Baca juga : Menkes Sampaikan Skenario Hidup Berdampingan Bersama Pandemi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement