Berdasarkan temuan yang dipublikasikan di The Journal of Infectious Diseases, petugas kesehatan tampak jauh lebih mungkin untuk terinfeksi dan menjadi sakit parah, dan perawat memiliki tingkat infeksi yang sangat tinggi. Enam bulan setelah terinfeksi, kebanyakan orang memiliki antibodi imunoglobulin G (IgG) terhadap virus corona.
Produksi antibodi bervariasi berdasarkan tingkat keparahan gejala. Sebanyak 96 persen dari mereka yang memiliki gejala parah memiliki antibodi. Angkanya turun menjadi 89 persen pada mereka yang memiliki gejala ringan hingga sedang dan 79 persen pada mereka yang tidak memiliki gejala.
"Tingkat antibodi menurun dari waktu ke waktu adalah hal yang normal. Namun demikian, antibodi IgG memberikan perlindungan jangka panjang untuk membantu tubuh melawan infeksi ulang," kata salah satu penulis utama studi Emily Barrett, associate professor bidang biostatistik dan epidemiologi di Rutgers School of Public Health.
Baca juga : Menkes Sampaikan Skenario Hidup Berdampingan Bersama Pandemi