REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook sedang mencoba menarik pengguna di tempat kerja dengan aplikasi pertemuan virtual reality (VR) baru yang disebut Horizon Workrooms. Ruang kerja memungkinkan orang bertemu dari jarak jauh di ruang virtual yang diisi oleh avatar.
Dilansir dari Japan Today, Ahad (22/8), ini adalah aplikasi untuk headset Facebook, yang harganya setidaknya 300 dolar Amerika Serikat dan beratnya satu pon. Orang tanpa headset dapat bergabung dengan panggilan video.
Hingga 50 orang dapat dihubungi, tetapi hanya 16 orang yang dapat berada di ruang VR dengan avatar. Untuk pengalaman VR penuh, pengguna harus memiliki akun Facebook.
CEO Facebook Mark Zuckerberg adalah penggemar metaverse. Dia berharap ini menjadi tahap selanjutnya dari bagaimana orang merasakan internet.
Jejaring sosial terbesar di dunia telah banyak berinvestasi dalam virtual dan augmented reality, mengembangkan perangkat keras seperti headset Oculus VR, mengerjakan kacamata augmented reality (AR) dan teknologi gelang, dan membeli sekumpulan studio gim VR, termasuk BigBox VR.
Mendapatkan dominasi di ruang dini, dilansir dari CNBC,yang dipertaruhkan Facebook akan menjadi platform komputasi besar berikutnya, akan memungkinkannya untuk tidak terlalu bergantung pada pembuat perangkat keras lain di masa depan, seperti Apple, kata perusahaan itu.
Wakil Presiden Grup Reality Labs Facebook, Andrew “Boz” Bosworth mengatakan aplikasi Workrooms baru memberikan “rasa yang baik” tentang bagaimana perusahaan membayangkan elemen metaverse.
“Ini adalah salah satu langkah mendasar ke arah itu,” kata Bosworth kepada wartawan saat konferensi pers VR.
Istilah “metaverse” diciptakan dalam novel dystopian 1992 “Snow Crash”, digunakan untuk menggambarkan ruang bersama yang imersif yang diakses di berbagai platform tempat fisik dan digital bertemu. Zuckerberg menggambarkannya sebagai “internet yang diwujudkan”.
Baru-baru ini CEO perusahaan teknologi termasuk Zuckerberg, Microsoft Satya Nadella, perusahaan game Roblox David Baszucki dan Shar Dubey dari Match Group, telah berbicara tentang bagaimana perusahaan mereka dapat membentuk aspek dari ranah futuristik ini. Pada Juli, Facebook mengatakan sedang membuat tim produk untuk mengerjakan metaverse, yang akan menjadi bagian dari grup AR dan VR Facebook Reality Labs.
Dalam briefing berita VR penuh pertamanya, perusahaan menunjukkan bagaimana pengguna Workrooms dapat merancang versi avatar diri mereka sendiri untuk bertemu di ruang konferensi realitas virtual dan berkolaborasi di whiteboard atau dokumen bersama, masih berinteraksi dengan meja fisik dan keyboard komputer mereka sendiri.
Bosworth mengatakan Facebook sekarang menggunakan Workrooms secara teratur untuk rapat internal. Perusahaan mengatakan tidak akan menggunakan percakapan dan materi pekerjaan orang di Workrooms untuk menargetkan iklan di Facebook. Ia juga mengatakan pengguna harus mengikuti standar komunitas VR dan bahwa perilaku melanggar aturan dapat dilaporkan ke Oculus.