Rabu 18 Aug 2021 03:34 WIB

Huawei Dukung Festival Bangga Game Buatan Indonesia

Huawei ikut serta dalam festival berupa webinar dan Indonesia Gameday Bizmatch

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Huawei. Huawei Indonesia turut berpartisipasi dalam acara “Festival Bangga Game Buatan Indonesia” yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian yang dibagi dalam dua acara utama yaitu Webinar Bangga Game Buatan Indonesia dan Indonesia Gameday BizMatch.
Foto: Budrul Chukrut/SOPA Images
Huawei. Huawei Indonesia turut berpartisipasi dalam acara “Festival Bangga Game Buatan Indonesia” yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian yang dibagi dalam dua acara utama yaitu Webinar Bangga Game Buatan Indonesia dan Indonesia Gameday BizMatch.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri gim dalam negeri agar makin berdaya saing di kancah global. Langkah strategis ini perlu dibangun ekosistem industri yang baik melalui penguatan rantai nilai (value chain) dan pengoptimalan potensi yang ada di tanah air.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Newzoo pada 2016-2019, revenue industri gim di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Pada 2019, Indonesia memperoleh pendapatan sebesar 1,084 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dari industri gaming dan eSports. Dengan capaian tersebut, saat ini Indonesia merupakan pasar industri gim terbesar di Asia Tenggara dan menduduki peringkat ke-17 dunia. Tercatat pula terdapat 52 juta penduduk Indonesia yang merupakan gamer.

Untuk mendukung pengembangan salah satu industri potensial masa depan ini, melalui siaran yang diterima Republika, Senin (16/8), Huawei Indonesia turut berpartisipasi dalam acara “Festival Bangga Game Buatan Indonesia” yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian yang dibagi dalam dua acara utama yaitu Webinar Bangga Game Buatan Indonesia dan Indonesia Gameday BizMatch.

“Perhatian pada rantai nilai industri akan menghasilkan sebuah ekosistem yang terintegrasi dan menyeluruh. Dalam membangun ekosistem industri konten yang baik, dibutuhkan kolaborasi dan interaksi antar-sektor. Industri berbasis Intellectual Property (IP) dapat saling berkolaborasi dalam pengembangan produk dan IP dengan dukungan investasi, baik dari pihak pemerintah maupun swasta,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier dalam sambutannya pada pembukaan webinar Bangga Buatan Indonesia.

Menurut Taufiek, dengan potensi pasar yang begitu besar di Indonesia, pihaknya mendorong para pengembang gim dalam negeri untuk mengoptimalkan peluang yang ada saat ini.

“Sebab, di tahun 2020, pasar gim Indonesia baru dikuasai oleh industri lokal senilai 0,4 persen. Artinya, peluang berusaha bagi para pengembang gim dalam negeri masih tinggi,” tegasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement