Jumat 13 Aug 2021 22:57 WIB

Ini Strategi Digitalisasi Selama Pandemi

MVN terus menunjukkan kinerjanya yang luar biasa meskipun berada di tengah pandemi.

Aplikasi Vision+ di layar ponsel (ilustrasi)
Foto: Istimewa
Aplikasi Vision+ di layar ponsel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PT MNC Vision Networks Tbk (MVN, kode saham IPTV) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 31 persen YoY atau sebesar Rp 164,3 miliar pada H1-2021 dari Rp125,8 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Margin laba bersih juga mengalami peningkatan menjadi 8 persen dibandingkan dengan 7 persen pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara itu pada Q2-21, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 63 miliar, dengan margin laba bersih sebesar 6 persen.

MVN telah berhasil menorehkan tingkat pertumbuhan yang sangat baik dengan mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 2.052 miliar pada H1-2021 dibandingkan Rp 1.734 miliar pada periode yang sama di tahun lalu, mewakili tingkat pertumbuhan sebesar 18 persen YoY.

Sementara itu pada Q2-2021, pendapatan juga mengalami peningkatan yang signifikan yaitu 18 persen YoY atau sebesar Rp 1.050 miliar dari Rp 890,9 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

MVN terus menunjukkan kinerjanya yang luar biasa meskipun berada di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Perseroan akan senantiasa memperkuat penjualan TV satelit DTH, dengan didorong tingginya permintaan di kota-kota kecil yang tercermin dari pertumbuhan K-Vision.

Lebih lanjut, Perseroan menyakini pertumbuhan Vision+ akan terus menguat seiring dengan dukungan Perseroan dalam produksi original konten Vision+ yang berkerlanjutan.

"Saya optimistis bahwa MVN saat ini telah berada di posisi yang sempurna untuk mendominasi pasar didukung dengan performa kinerja terbaiknya," kata Presiden Direktur MVN, Ade Tjendra dalam rilisnya, Jumat (13/8).

Pendapatan yang berasal dari layanan satelit yang meliputi dua unit DTH Perseroan, yaitu MNC Vision (usai bayar) dan K-Vision (prabayar) mengalami peningkatan sebesar 2 persen YoY di H1-2021 menjadi Rp 1.271 miliar dibandingkan Rp 1.244 miliar pada H1-2020.

Sementara itu, pendapatan layanan satelit pada Q2-2021 mengalami peningkatan sebesar 7 persen YoY menjadi sebesar Rp 631,8 miliar dibandingkan Rp 592,1 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan pada pendapatan layanan satelit terutama disebabkan oleh pencapaian positif yang berkelanjutan dalam akuisisi pelanggan K-Vision.

Pada Q2-2021, K-Vision berhasil mengakuisisi total 1,1 juta pelanggan baru dan mencapai total voucher penjualan isi ulang sebesar Rp 94,7 miliar. Perlu diketahui, K-Vision berhasil menorehkan pencapaian terbaiknya di bulan Juni 2021 dengan meraih Rp 55,7 miliar dari penjualan voucher isi ulang yang sebagian besar berasal dari perhelatan EURO Cup 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement