REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi baru ramah lingkungan bakal merambah dunia pertanian: agrovoltaik. Inilah pertanian yang memanfaatkan teknologi tenaga surya. Terutama berkembang di Asia, sekarang mulai dikembangkan di Jerman.
Fabian Karthaus tumbuh dengan energi matahari. "Ayah saya membangun sistem fotovoltaik pertama di atap gudang, dan Anda bisa melihatnya bekerja," katanya.
Petani berusia 33 tahun ini memiliki dua sistem tenaga surya. Salah satunya untuk perkebunan beri.
Lima tahun lalu, dia mengambil alih pertanian ayahnya dekat kota Paderborn. Tapi insinyur listrik yang biasanya bekerja sebagai manajer produk elektronik ini harus memperluas lahannya.
"Saya tidak bisa memberi makan keluarga hanya dengan penghasilan dari 80 hektar kacang-kacangan, biji-bijian, lobak, dan tanaman jagung," katanya.
Panas dan kekeringan juga menyebabkan penurunan hasil pertanian yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. "Saya dan istri saya mulai berpikir tentang bagaimana kami dapat terus mengoperasikan pertanian ini," kata Fabian.
Lahirlah ide untuk menanam buah beri di bawah atap surya tembus cahaya. "Kami memikirkan jenis beri mana yang cocok. Blueberry dan raspberry adalah tanaman hutan, jadi itu berfungsi dengan sangat baik," ucap dia.