REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah perubahan akan dilakukan pada pengaturan Google dan YouTube dalam upaya meningkatkan privasi untuk anak-anak. Raksasa teknologi itu mengatakan langkah itu dirancang untuk memberi anak-anak kontrol lebih besar atas jejak digital mereka.
Dilansir dari Metro, Rabu (11/8), video YouTube yang diunggah oleh anak-anak akan disetel ke pribadi secara default. Artinya, mereka dapat memilih siapa yang pertama kali menontonnya, meskipun mereka dapat menyesuaikan setelannya jika mau.
Di antara sejumlah perubahan, situs berbagi video juga akan menyediakan pengingat waktu tidur dan jeda layar bagi pengguna muda, sekaligus mematikan fitur putar otomatis. Sementara itu, aturan baru juga akan diperkenalkan pada pencarian Google Image, yang berarti siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun atau orang tua/wali mereka dapat meminta agar foto mereka dihapus dari hasil pencarian.
Riwayat lokasi akan dinonaktifkan untuk akun pengguna anak secara global-tanpa opsi untuk mengaktifkannya kembali. Fitur tersebut hanya tersedia untuk anak-anak dengan akun yang diawasi. Langkah ini dilakukan menjelang aturan baru yang mulai berlaku di Inggris mulai September.
Ketua kelompok keselamatan anak-anak dari 5Rights Foundation, Baroness Kidron mengatakan langkah-langkah ini hanya bagian dari apa yang diharapkan dan diperlukan. Namun, dia mengatakan sangat mungkin untuk membangun dunia digital yang layak bagi kaum muda.
"Ketika pemerintah mengambil tindakan, sektor teknologi dapat dan akan berubah,” ucap dia.
Perubahan juga akan dilakukan pada iklan Google. Mesin pencari mengatakan itu akan mencegah remaja melihat kategori iklan yang peka terhadap usia dan memblokir penargetan iklan berdasarkan usia, jenis kelamin atau minat orang di bawah 18 tahun.
“Itu akan diluncurkan ke semua produk Google secara global dalam beberapa bulan mendatang,” kata perusahaan itu.
Kode Desain Sesuai Usia Kantor Komisi Informasi (ICO) memaksa perusahaan teknologi untuk membuat layanan digital aman bagi anak-anak.