REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tanaman hibrida atau tanaman persilangan dapat menjadi solusi dalam mempermudah menanam lebih banyak makanan. Contohnya adalah tanaman setengah kentang dan setengah tomat yang dinamai Pomato.
Selain terdengar seperti sesuatu dari film fiksi ilmiah, tanaman setengah kentang dan setengah tomat dapat membantu memenuhi permintaan makanan. Dilansir Euro News Green pada Ahad (8/8), pomato pertama kali ditanam di Jerman. Tanaman ini dapat meningkatkan efisiensi produksi pangan tanpa memengaruhi kualitas tanaman.
Meskipun terlihat sangat berbeda, kentang dan tomat keduanya termasuk dalam genus yang sama (urutan taksonomi di atas spesies) sehingga dapat ditanam sebagai satu tanaman. Di atas tanah, pomato menghasilkan tomat dan di bawah menghasilkan kentang.
Meskipun proses ini adalah praktik hortikultura kuno, menyatukan sayuran bertangkai lunak seperti ini adalah praktik yang lebih baru. Tanaman hibrida ini dapat membantu membuat tanaman lebih efisien dengan memaksimalkan hasil yang dapat dihasilkan di lingkungan perkotaan. Kuantitas makanan yang lebih besar dapat ditanam di ruang kecil seperti balkon atau atap.
Hal ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi ketahanan pangan di negara-negara seperti Kenya di mana populasi tumbuh pada tingkat yang cepat. Lebih banyak orang berarti lebih banyak makanan tetapi lahan pertanian yang dapat digunakan semakin berkurang. Memaksimalkan efisiensi membantu memerangi masalah ini serta kekurangan air dan penyakit.
Bagaimana bisa menanam lebih dari satu tanaman dalam satu tanaman? Buah dan sayuran hibrida ini diproduksi menggunakan proses yang disebut okulasi yang menyatukan jaringan dari dua atau lebih tanaman. Teknik ini telah digunakan oleh petani selama ribuan tahun untuk mereproduksi varietas pohon buah-buahan.
Biasanya, itu adalah kombinasi dari dua tanaman, satu yang berfungsi sebagai 'batang akar' dan 'batang atas' yang terpasang. Namun, ada beberapa contoh dari banyak buah yang digabungkan untuk menciptakan apa yang disebut pohon 'salad buah'.