Kamis 05 Aug 2021 04:45 WIB

Ilmuwan Ungkap 2 Teori Melimpahnya Oksigen di Bumi

Terbentuknya oksigen mungkin disebabkan karena rotasi bumi yang melambat,

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Bumi (ilustrasi)
Foto:

Bagaimana durasi siang hari mempengaruhi oksigen?

Di tengah Danau Huron, ada bermacam-macam mikroba yang bisa menjadi analogi dari cyanobacteria yang bertanggung jawab atas Peristiwa Oksidasi Hebat. Di tengah danau itu hidup dua bakteri yakni cyanobacteria ungu yang menghasilkan oksigen melalui fotosintesis  dan mikroba putih yang memetabolisme belerang.

Pada malam hari, mikroba putih beraktivitas sehingga menghasilkan asam sulfat. Ketika siang hari, dan Matahari terbit cukup tinggi di langit, mikroba putih mundur dan giliran cyanobacteria ungu naik ke atas untuk melakukan fotosintesis dan menghasilkan oksigen.

Fakta inilah yang menarik perhatian ahli kelautan Brian Arbic dari University of Michigan. Dia bertanya-tanya apakah perubahan panjang hari sepanjang sejarah Bumi berdampak pada fotosintesis?

Ilmuwan berpendapat, ada kemungkinan bahwa jenis kompetisi serupa antara mikroba berkontribusi pada keterlambatan produksi oksigen di Bumi awal. 

Untuk mendemonstrasikan hipotesis ini, tim melakukan eksperimen dan pengukuran pada mikroba, baik di lingkungan alami maupun di laboratorium. Mereka juga melakukan studi pemodelan terperinci untuk menghubungkan sinar matahari dengan produksi oksigen mikroba, dan produksi oksigen mikroba dengan sejarah Bumi.

 

Dari pemodelan, ilmuwan menemukan bahwa perpanjangan hari dikaitkan dengan peningkatan oksigen Bumi. Ini bukan hanya untuk Peristiwa Oksidasi Besar, tetapi oksigenasi atmosfer kedua yang disebut Peristiwa Oksigenasi Neoproterozoikum sekitar 550 hingga 800 juta bertahun-tahun lalu. Penelitian ini telah dipublikasikan di Nature Geoscience.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement