Ahad 01 Aug 2021 07:00 WIB

Blood Clot Pasien Covid-19 Terjadi Akibat Antibodi Abnormal

Respons antibodi diduga berperan dalam kasus blood clot pasien Covid-19 parah.

Rep: Mabruroh/ Red: Reiny Dwinanda
Perawat mendampini pasien Covid-19 di ICU Rumah Sakit Nasional di Itaugua, Paraguay, Rabu, 28 April 2021. Respons antibodi terhadap virus diduga menjadi penyebab terjadinya pembekuan darah (blood clot) pada pasien Covid-19 gejala parah.
Foto: AP/Jorge Saenz
Perawat mendampini pasien Covid-19 di ICU Rumah Sakit Nasional di Itaugua, Paraguay, Rabu, 28 April 2021. Respons antibodi terhadap virus diduga menjadi penyebab terjadinya pembekuan darah (blood clot) pada pasien Covid-19 gejala parah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa pasien Covid-19 yang parah mengalami pengentalan yang dapat berujung pada kondisi pembekuan darah (blood clot). Penyebab munculnya komplikasi ini sedang diperdebatkan selama beberapa waktu.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Imperial College London dan Imperial College Healthcare NHS Trust atau dikenal sebagai MATIS, mengungkap, beberapa kasus pembekuan darah terjadi pada pasien Covid-19. Hasil penelitian menyebutkan, bahwa masalah pembekuan darah yang diamati pada pasien Covid-19 yang parah, mungkin merupakan konsekuensi dari respons antibodi.

Baca Juga

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Blood itu berjudul "Aberrant glycosylation of anti-SARS-CoV-2 IgG is a pro-thrombotic stimulus for platelets". Dikutip dari Times Now News, Sabtu (31/7) sel-sel kecil yang disebut trombosit ditemukan di dalam tubuh yang bertanggung jawab atas fungsi pembekuan darah.

Menurut hasil penelitian, pembekuan darah yang terlihat pada pasien dengan infeksi Covid-19 yang parah, mungkin merupakan konsekuensi dari aktivitas trombosit abnormal dalam tubuh yang dipicu oleh infeksi.

"Faktor pemicunya diduga adalah respons antibodi terhadap virus," menurut temuan MATIS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement