Ahad 25 Jul 2021 12:34 WIB

Fisikawan Pemenang Nobel, Steven Weinberg Wafat

Steven turut berperan membuka misteri partikel kecil dan interaksi elektromagnet.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Steven Weinberg
Foto: AP
Steven Weinberg

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Fisikawan pemenang Nobel pada 1979, Steven Weinberg, meninggal dunia Sabtu (24/7) kemarin. Steven yang turut berperan membuka misteri partikel kecil dan interaksi elektromagnetik meninggal dunia pada usia 88 tahun.

Menurut juru bicara UT, Christine Sinatra, Weinberg telah dirawat di rumah sakit selama beberapa pekan. Namun penyebab kematiannya masih tidak diungkapkan. “Meninggalnya Steven Weinberg merupakan kehilangan bagi The University of Texas dan masyarakat,” kata Presiden UT Jay Hartzell dalam sebuah pernyataan dikutip the globe and mail, Ahad (25/7).

Baca Juga

Menurut Hartzel, Weinberg, mampu membuka misteri alam semesta bagi jutaan orang, memperkaya konsep manusia tentang alam dan hubungan manusia dengan dunia.

Pekerjaan itu, membantu fisikawan menyatukan dua dari empat kekuatan alam, kekuatan subatomik yang dikenal sebagai kekuatan nuklir, kata Sean Carroll, fisikawan teoretis di California Institute of Technology. “Ini semua tentang memahami hukum alam secara mendalam. Kami adalah makhluk yang ingin tahu dan kami ingin tahu bagaimana alam semesta di sekitar kami bekerja, ”kata Carroll.

Diketahui pada 1979, Weinberg dengan ilmuwan Abdus Salam serta Sheldon Lee Glashow memenangkan Nobel karena upayanya. Pekerjaan mereka meningkatkan pemahaman tentang bagaimana segala sesuatu di alam semesta berhubungan, menurut pernyataan UT. Terlepas dari itu semua menurut fisikawan teori string Universitas Columbia, Brian Greene, karya Weinberg dibangun di atas karya Albert Einstein

"Idenya adalah bahwa semua kekuatan alam mungkin sebenarnya adalah kekuatan yang sama ... itu adalah mimpi yang dimiliki Einstein, bahwa semuanya mungkin utuh," kata Greene. 

Weinberg, Salam dan Glashow bekerja secara terpisah. Mereka diberi penghargaan atas kontribusi mereka pada teori interaksi lemah dan elektromagnetik terpadu antara partikel elementer, termasuk prediksi arus netral yang lemah.

Berasal dari New York, Weinberg adalah seorang peneliti di Universitas Columbia dan Universitas California, Berkeley, di awal karirnya. Dia kemudian bertugas di fakultas Universitas Harvard dan Institut Teknologi Massachusetts sebelum bergabung dengan fakultas UT pada tahun 1982, dia mengajar fisika dan astronomi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement