Sabtu 24 Jul 2021 11:40 WIB

Beda Set Top Box TV Digital dengan Android TV Box

Set top box tangkap siaran televisi teresterial digital ke televisi analog.

Warga menonton televisi di rumahnya, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/6/2021). Proses Analog Switch Off (ASO) atau migrasi dari siaran tv analog ke digital akan segera dimulai, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menetapkan tahapan migrasi mulai 17 Agustus 2021 hingga 2 November 2022.
Foto: ANTARA /Yulius Satria Wijaya
Warga menonton televisi di rumahnya, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/6/2021). Proses Analog Switch Off (ASO) atau migrasi dari siaran tv analog ke digital akan segera dimulai, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menetapkan tahapan migrasi mulai 17 Agustus 2021 hingga 2 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia sebentar lagi akan menikmati siaran televisi digital. Masalahnya, masih ada masyarakat yang belum bisa membedakan set top box dengan Android TV Box.

"Set top box ini bukan Android TV Box," kata Wakil Ketua Bidang Regulasi Pemerintah, Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), Joegianto, saat webinar, dikutip Sabtu (24/7).

Baca Juga

Set top box berfungsi menangkap siaran televisi teresterial digital ke perangkat televisi analog. Sementara Android TV Box mengubah televisi konvensional menjadi tv pintar atau smart tv.

Dengan Android TV Box, pengguna bisa menonton layanan streaming berbayar di televisi biasa maupun menonton dari aplikasi YouTube. Karena berbasis Android, maka tampilan antarmuka perangkat televisi pun akan mirip dengan tampilan di ponsel.

Sementara itu, pada set top box, siaran televisi yang ditangkap adalah siaran teresterial atau free to air, alias tidak berbayar. Setelah memasang set top box di televisi analog, pengguna akan bisa menonton siaran televisi seperti biasa, hanya saja yang ditangkap adalah siaran televisi digital, bukan analog.

Siaran televisi teresterial menawarkan gambar dan audio yang lebih jernih dibandingkan siaran televisi analog saat ini. Pada siaran televisi teresterial digital, di mana pun perangkat berada selama bisa menangkap sinyal maka akan bisa mendapatkan siaran televisi.

Untuk itu, pada siaran digital hanya akan ada dua pilihan, yaitu ada siaran atau tidak ada siaran sama sekali (blank). Tidak akan ada lagi siaran televisi yang tidak jernih.

Sementara di siaran televisi teresterial analog, kedekatan lokasi perangkat televisi dengan infrastruktur akan sangat berpengaruh terhadap daya tangkap siaran. Semakin dekat jaraknya, akan semakin baik kualitas gambar siaran.

Sebaliknya, semakin jauh perangkat televisi dari infrastruktur, sinyal yang ditangkap semakin lemah sehingga gambar tidak jernih. Kualitas gambar siaran bisa semakin buruk jika cuaca tidak baik, misalnya berangin atau turun hujan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement