REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awal tahun ini, para astronom mengumumkan bahwa sebuah objek besar sepanjang 62 mil (100 kilometer) merayap dari pinggiran ke dalam tata surya. Astronom tidak tahu objek apa sebenarnya 'pengunjung' misterius ini pada saat itu hingga dilakukan penelitian lanjutan.
Dilansir dari extremetech pada Jumat (23/7), objek tersebut, yang sekarang secara resmi dinamai C/2014 UN271, mulai membangun ekor dalam beberapa pekan terakhir. Sehingga terkonfirmasi bahwa itu adalah komet, dan mungkin yang terbesar yang pernah ditemukan.
UN271 pertama kali muncul dalam pengamatan astronomi pada tahun 2014. Tetapi baru pada bulan Juni tahun ini para ilmuwan dapat mengidentifikasinya sesuai data lama. Karena jaraknya begitu jauh, mendeteksi komet adalah masalah komputasi yang mahal.
UN271 sedikit lebih terlihat sekarang, dan akan menjadi lebih terlihat saat meluncur lebih dekat ke matahari. Data yang dirilis awal musim panas ini berasal dari pengamatan yang dilakukan pada tahun 2020 ketika objek itu berjarak sekitar 29 AU (satuan astronomi). UN271 berarti berada di sekitar orbit Neptunus.
Menyusul pengumuman tersebut, para astronom bergegas untuk mendapatkan gambar terbaru dari UN271. Data terbaru dari Las Cumbres Observatory di Afrika Selatan menunjukkan ekor di sekitar C/2014 UN271 berada 19 AU jauhnya.
Pengamatan lebih lanjut juga membantu menentukan orbit komet. Para astronom sekarang memperkirakan bahwa orbit UN271 membawanya sejauh 40.000 AU dari Bumi. Jarak itu hampir 6 triliun kilometer atau 0,63 tahun cahaya dimana amat jauh dari tata surya dan berada di tengah-tengah Awan Oort. Awan teoritis dari material beku ini diyakini merupakan sisa dari pembentukan tata surya.
Ketika sesuatu terlempar keluar dari orbit di Awan Oort, maka menjadi apa yang dikenal sebagai komet. C/2014 UN271 diperkirakan terus mendekat hingga tahun 2031. Pada pendekatan terdekatnya, jaraknya menjadi 10,9 AU atau kira-kira di orbit Saturnus.
Ekor UN271 akan membuatnya lebih terang. Tetapi masih belum cukup terang untuk dilihat dengan mata telanjang. Namun, diperkirakan teleskop di seluruh dunia akan disiapkan guna menyaksikan komet raksasa ini.