Selasa 20 Jul 2021 13:17 WIB

Virus Corona Baru Ditemukan di Kelelawar Tapal Inggris 

Belum ada bukti bahwa virus baru tersebut telah ditularkan ke manusia.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
 Virus mematikan (ilustrasi)
Foto:

 

Risiko utama adalah misalnya seorang rehabilitator kelelawar merawat hewan yang diselamatkan dan menginfeksinya dengan SARS-CoV-2, yang akan memberikan kesempatan untuk rekombinasi genetik jika sudah membawa sarbecovirus lain. Siapapun yang bersentuhan dengan kelelawar atau kotorannya, seperti penyelamat kelelawar atau penjelajah gua, harus mengenakan APD yang sesuai untuk mengurangi risiko terjadinya mutasi.

“Kita perlu menerapkan peraturan ketat secara global bagi siapa pun yang menangani kelelawar dan hewan liar lainnya,” jelas Cunningham. 

Virus baru ini termasuk dalam subkelompok coronavirus yang disebut sarbecovirus yang berisi SARS-CoV-2 bertanggung jawab atas pandemi saat ini dan SARS-CoV bertanggung jawab atas wabah SARS pada manusia. Analisis lebih lanjut membandingkan virus dengan yang ditemukan pada spesies kelelawar tapal kuda lain di Cina, Asia Tenggara dan Eropa dan menunjukkan bahwa kerabat terdekatnya ditemukan pada kelelawar Blasius dari Bulgaria pada 2008.

 

Penemuan di Inggris ini dibuat oleh mahasiswa sarjana ekologi Ivana Murphy, dari Sekolah Ilmu Biologi UEA. Mereka mengumpulkan kotoran kelelawar sebagai bagian dari disertasi penelitian tahun terakhirnya. Jack Crook melakukan analisis genetik dalam kemitraan dengan peneliti lain di PHE.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement