REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jaringan 5G resmi diluncurkan di Indonesia pada 27 Mei 2021. Potensi pemanfaatan 5G sebagai komunikasi seluler “Generasi Kelima” yang direkayasa ini, bisa untuk meningkatkan kecepatan dan daya tampung data, meningkat sangat pesat.
Untuk itu, sebanyak 1.000 orang mengikuti webinar nasional bertajuk “5G dan Masyarakat Cerdas Bertelekomunikasi” belum lama ini via zoom cloud meeting.
Webinar ini merupakan kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kemkominfo RI) Dirjen PPI Prof Ahmad M Ramli, Ikatan Keluarga Alumni Notariat Universitas Padjadjaran (Ikano Unpad) yang diketuai oleh Dr Ranti Fauza Mayana, dan Ketua Pusat Studi Cyber Law FH Unpad Dr Tasya Syafiranita Ramli.
Menurut Ketua Umum Ikano Unpad dan Dosen Departemen Teknologi Informasi, Komunikasi dan Kekayaan Intelektual FH Unpad, Dr Ranti Fauza Mayana, SH, acara ini adalah forum sosialisasi, diskusi dan koordinasi yang dapat mengedukasi berbagai pihak. Webinar ini, kata dia, merupakan suatu forum sosialisasi, diskusi dan kajian untuk mencapai melalui sinergi dan kolaborasi antara state holder (Pemerintah) dengan pihak pihak terkait (stakeholder).
"Mengingat pemanfaatan 5G dalam berbagai bidang seperti pendidikan dan ekonomi tentunya tidak dapat dipisahkan dari eksistensi support system yang solid dan sumber daya manusia yang tidak saja technologically advanced tetapi juga cerdas dan bijaksana dalam bertelekomunikasi,” ujar Ranti, Sabtu (26/6).
Dalam Webinar ini, kata Ranti, para narasumber memaparkan berbagai macam isu aktual mulai dari strategi pengembangan 5G sebagai bagian dari strategi pembangunan digital ecosystem. Sekaligus, digital infrastructure yang handal dan memadai dalam mendukung pelaksanaan berbagai macam aktivitas baik aktivitas pendidikan, ekonomi, sosial. Serta, pelaksanaan tugas dan jabatan serta pelayanan masyarakat.
“Webinar nasional ini diikuti oleh 1.000 pendaftar yang berasal dari berbagai kalangan seperti akademisi, praktisi, mahasiswa dan kalangan umum yang concern terhadap isu-isu aktual terkait 5G sebagai technological breakthrough yang sangat relevan dengan kondisi dan kebutuhan manusia saat ini,” katanya.
Sementara Ketua Bidang Pelatihan dan Pengembangan Profesi Ikano Unpad Eric David Wardhana sangat menyambut baik hadirnya teknologi 5G.
“5G merupakan suatu Technological Breakthrough yang sangat membantu proses pembelajaran baik bagi tutor maupun pembelajar, utamanya dalam menyediakan akses yang lebih merata dan lebih efisien,” katanya.
Selain itu, kata Eric, 5G juga merupakan inovasi luar biasa dalam aspek infrastruktur digital nasional. Hal ini, diharapkan dapat memantik domino effect dalam mencapai agenda Making Indonesia 4.0 dan misi Pemerintah untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif di berbagai bidang dan agar masyarakat memperoleh manfaat dari transformasi digital.
“Dalam konteks pelaksanaan jabatan Notaris/PPAT teknologi digital sangat signifikan pengaruh dan kontribusinya terhadap pelayanan jasa Notaris/ PPAT,” kata Eric. Dia berharap, 5G dapat menjangkau masyarakat luas dan membawa pada kemajuan ke depan.
Dirjen Penyelenggaraan Pos & Informatika Kemkominfo RI Prof Ahmad M Ramli mengatakan, penggelaran teknologi 5G untuk layanan telekomunikasi di Indonesia, merupakan generasi kelima dari layanan teknologi komunikasi yang memiliki kemampuan lebih baik dari 4G. “Jaringan 5G mampu melakukan download dengan kecepatan hingga 20 GBPS, yang 20-100 kali lebih cepat dari 4G yang kecepatan unduhnya mentok diangka 1 GBPS,” katanya.