REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pengusaha perangkat lunak anti-virus John McAfee ditemukan tewas di sel penjara Barcelona. Dia ditemukan tewas beberapa jam setelah pengadilan Spanyol setuju untuk mengekstradisi dia ke AS atas tuduhan penggelapan pajak.
Departemen Kehakiman Catalan mengatakan petugas medis penjara mencoba menyadarkannya, tetapi tidak berhasil.
"Semuanya menunjukkan bahwa McAfee bunuh diri," kata pernyataan Departemen Kehakiman, dilansir di BBC, Kamis (24/6).
John McAfee adalah seorang tokoh kontroversial di dunia teknologi. Perusahaannya merilis perangkat lunak anti-virus komersial pertama.
McAfee VirusScan membantu memicu industri multi-miliar dolar di dunia komputer, dan akhirnya dijual ke raksasa teknologi Intel dengan harga lebih dari 7,6 miliar dolar AS.
Pada Oktober 2020, John McAfee ditangkap di Spanyol ketika dia hendak naik pesawat ke Turki. Dia dituduh gagal mengajukan pengembalian pajak selama empat tahun, meskipun menghasilkan jutaan dolar dari pekerjaan konsultasi, kuliah umum, mata uang kripto, dan penjualan hak terhadap kisah hidupnya.
Departemen Kehakiman AS menuduh bahwa McAfee menghindari kewajiban pajak. Dia juga dituduh menyembunyikan aset, termasuk kapal pesiar dan properti real estate miliknya diatas namakan orang lain.
Pengadilan Nasional Spanyol mengesahkan ekstradisinya ke AS untuk menghadapi dakwaan pada Rabu (23/6) pagi.
Dalam beberapa tahun terakhir, McAfee berulang kali mengklaim bahwa ada rencana untuk menangkapnya. Namun pengadilan mengatakan tidak ada bukti bahwa dia diadili karena alasan politik atau ideologis.
Pengusaha yang lahir di Gloucestershire, Inggris ini pertama kali terkenal pada 1980-an ketika ia mendirikan perusahaan teknologinya dan merilis McAfee VirusScan.
Meskipun pelopor keamanan komputer, ia pernah mengakui kepada BBC bahwa ia tidak pernah benar-benar menggunakan perangkat lunak di komputernya sendiri atau perangkat lunak anti-virus apa pun.
"Saya melindungi diri saya dengan terus-menerus mengubah alamat IP [protokol internet] saya, dengan tidak melampirkan nama saya ke perangkat apa pun yang saya gunakan, dan dengan tidak pergi ke situs-situs di mana Anda mungkin terkena virus, seperti situs porno," katanya kepada reporter teknologi BBC Leo Kelion pada tahun 2013.