REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu jenis ikan aneh raksasa yang disebut coelacanth ternyata dapat hidup selama 100 tahun, demikian menurut sebuah studi terbaru. Ikan laut dalam yang telah ada sejak zaman dinosaurus ini bergerak lambat dan bisa berukuran sebesar manusia dewasa.
Ikan jenis coelacanth telah hidup di dunia selama 400 juta tahun. Tadinya ikan ini sudah dianggap punah, sampai pada tahun 1938 mereka ditemukan hidup di lepas pantai Afrika Selatan.
Saking tuanya dan lamanya eksis di dunia, coelacanth sampai-sampai mendapat julukan ‘fosil hidup'. Sifatnya juga sangat berbeda dari jenis ikan kebanyakan yang umumnya hidup cepat dan mati muda. Ikan nokturnal ini pun tumbuh dengan sangat lambat.
Betinanya tidak mencapai kematangan seksual sebelum akhir usia 50-an, kata studi tersebut. Sementara coelacanth jantan matang secara seksual pada usia 40 hingga 69 tahun. Dan mungkin yang paling aneh dari semuanya, peneliti memperkirakan bahwa ikan betina bisa hamil dalam waktu selama kurang lebih lima tahun.
Sebelumnya para ilmuwan telah lama percaya bahwa coelacanth dapat hidup sekitar 20 tahun. Dengan menerapkan teknik standar untuk penanggalan ikan komersial, para ilmuwan asal Prancis menghitung bahwa mereka benar-benar hidup hampir satu abad lamanya. Demikian diungkapkan oleh sebuah penelitian di jurnal ilmiah yang terbit tiap dua minggu sekali, Current Biology, Kamis (17/08).
Menua lebih lambat
Coelacanth sangat terancam punah sehingga para ilmuwan hanya dapat mempelajari spesimen yang sudah ditangkap dan sudah mati.
Sebelumnya, para ilmuwan memperkirakan usia ikan dengan cara menghitung garis besar pada skala coelacanth tertentu. Tetapi para ilmuwan Prancis menemukan bahwa ternyata ada garis yang lebih kecil yang hanya bisa dilihat dengan menggunakan cahaya terpolarisasi, ini adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui usia ikan komersial.
Rekan penulis studi tersebut, Bruno Ernande, yang juga ahli ekologi evolusi kelautan di lembaga penelitian kelautan Prancis, mengatakan cahaya terpolarisasi mengungkapkan lima garis kecil untuk setiap garis besar. Para peneliti menyimpulkan garis yang lebih kecil berkorelasi dengan satu tahun usia coelacanth. Dengan demikian, garis tersebut menunjukkan spesimen tertua coelacanth berusia 84 tahun.
Dengan menggunakan teknik tersebut, para ilmuwan mempelajari dua embrio dan menghitung yang terbesar berusia lima tahun. Jadi, kata Ernande, mereka memperkirakan kehamilan pada coelacanth berlangsung setidaknya lima tahun.
"Kehamilan selama lima tahun adalah hal yang "sangat aneh” bagi ikan atau hewan apa pun," kata Harold Walker dari Scripps Institution of Oceanography, yang bukan bagian dari penelitian ini.
Penelitian juga menunjukkan coelacanth menua dengan lambat seperti umumnya penghuni laut dalam lainnya, hiu dan ikan pari, kata Ernande. "Mereka mungkin telah mengembangkan sejarah kehidupan yang sama karena (selama ini) telah berbagi habitat dengan tipe yang sama,” ujar Ernande.
sumber: https://www.dw.com/id/coelacanth-ikan-dari-zaman-dinosaurus-usianya-bisa-seabad/a-57955763