Senin 14 Jun 2021 18:08 WIB

Varian Delta Bisa Turunkan Sistem Imun

Di Kudus menunjukkan kemungkinan besar adanya transmisi lokal varian delta.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo mengirim bantuan untuk penanganan Covid-19 ke Kabupaten Kudus pada Sabtu (12/6).
Foto: dok. PMI Solo
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo mengirim bantuan untuk penanganan Covid-19 ke Kabupaten Kudus pada Sabtu (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Covid varian B.1617.2 atau delta merebak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Keberadaan varian ini dipastikan lewat pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) Pokja Genetik FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ke luar 11 Juni 2021.

Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM, dr. Gunadi mengatakan, dari 34 sampel diperiksa, 28 terkonfirmasi sebagai varian delta. Dari kasus yang terjadi di Kudus menunjukkan kemungkinan besar adanya transmisi lokal varian delta.

Baca Juga

"Sebelumnya sudah terdeteksi beberapa kasus, namun acak dan sekarang sudah jadi klaster di Kudus. Artinya, kemungkinan besar sudah terjadi transmisi lokal di Indonesia, khususnya di Kudus. Tidak menuntup kemungkinan juga ke luar Kudus," kata Gunadi, Senin (14/6).

Varian delta ditetapkan WHO menjadi Variant of Concern (VoC) 31 Mei 2021 karena berdampak besar kesehatan global. Varian ini memenuhi satu atau lebih dari tiga dampak yang ditimbulkan, daya transmisi, keparahan pasien dan pengaruh kepada sistem imun.

Ia menerangkan, varian delta telah terbukti menimbulkan dua dampak yaitu lebih cepat menular serta mampu mempengaruhi respon sistem imun manusia. Transmisi yang begitu cepat telah terlihat dari kasus di India dan Kudus itu sendiri.

"Varian delta bisa menurunkan respon sistem imun kita terhadap infeksi covid, baik respon imun yang ditimbulkan infeksi alamiah maupun vaksin," ujar Gunadi.

Mengingat dampak yang ditimbulkan cukup serius, Gunadi meminta masyarakat tetap disiplin menjalankan prokes pencegahan covid. Berlaku bagi seluruh masyarakat, termasuk yang telah melakukan vaksinasi karena re-infeksi masih bisa terjadi.

"Prokes harus diperketat. Meski sudah vaksin, prokes tidak boleh longgar," kata Gunadi.

photo
Nama baru varian covid-19. - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement