Jumat 11 Jun 2021 16:41 WIB

Pemerintah Perlu Proteksi Industri Satelit

Telekomunikasi menggunakan satelit masih menjadi ujung tombak di Papua.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate (kiri) didampingi Direktur Utama PT Telkom Indonesia Ririek Adriansyah (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan terkait putusnya kabel laut fiber optik ruas Biak-Jayapura di Jakarta, Senin (7/6/2021). Pemerintah dan Telkom saat ini masih melakukan penanganan pada putusnya kabel laut akibat faktor alam yang berdampak pada total trafik dari normal sistem komunikasi di seluruh Papua sekitar 154 gbps dari total trafik di Papua 464 gbps. atau terdampak sepertiga dari total trafik.
Foto:

Kondisi geografis Indonesia yang dikelilingi gunung berapi serta seringnya aktivitas vulkanis menyebabkan layanan telekomunikasi tidak bisa hanya bergantung pada satu jenis infrastruktur saja. Jika menggelar kabel seratoptik bawah laut sebagai backup, tentunya masih ada kemungkinan kabel tersebut melewati gunung berapi bawah laut.

Ada risiko kabel putus akibat aktivitas vulkanis seperti yang terjadi di Papua. Untuk itu, infrastuktur di darat/ laut harus di-backup dengan infrastruktur di langit, yaitu satelit.

Sejalan dengan pemikiran Menkominfo, Muhammad Farhan menegaskan kembali pentingnya keberadaan satelit. Karena demografi di Papua yang sangat menantang berupa perbukitan dan hutan, sehingga layanan satelit masih menjadi kebutuhan yang sangat krusial dalam meningkatkan inklusi layanan digital.

Ia berkata, telekomunikasi menggunakan satelit masih menjadi ujung tombak di Papua. Karena memiliki cakupan yang sangat luas. Sehingga kedepannya industri satelit nasional masih sangat dibutuhkan. "Apalagi seperti kondisi geografis Indonesia yang sangat menantang. Khususnya di Papua," kata Farhan.

Selain dibutuhkan untuk melayani telekomunikasi, saat ini satelit juga masih dipergunakan untuk layanan penyiaran. Peran dan fungsi satelit ini akan semakin strategis ketika Pemerintah memiliki hajatan Nasional.

Dalam waktu dekat Pemerintah akan menyelenggarakan perhelatan PON ke XX yang akan diselenggarakan di Papua pada 2-15 Oktober 2021. Tentunya fungsi strategis satelit akan dilibatkan untuk menyampaikan informasi dan even olahraga dari PON di Papua ke seluruh Indonesia dan dunia.

Karena melihat posisi strategis yang tak akan pernah tergantikan oleh jaringan serat optik, Farhan meminta agar industri satelit nasional dapat terus diperhatikan oleh pemerintah. Politikus Partai Nasdem ini juga berharap nantinya satelit tak hanya dipergunakan untuk kebutuhan basic telekomunikasi saja. Tetapi dapat di pakai untuk pengawasan pesawat, kapal-kapal yang beroperasi di wilayah NKRI serta untuk kegiatan militer.

"Saat ini teknologi satelit dapat juga untuk mengawasi pesawat dan memobilisasi pasukan. dengan teknologi Integrated Communications Control System (ICCS), kita dapat mengontrol dan memobilisasi pergerakan pasukan dengan menggunakan satelit. Sehingga sampai kapan pun satelit masih sangat dibutuhkan," ucap Farhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement