REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga saat ini, database pendidikan pada sekolah di Indonesia masih banyak yang menggunakan data dengan pencatatan secara fisik atau manual. Pencatatan ini membuat penggunaan data tersebut menjadi kurang efisien dan aman.
Kondisi ini pun mendorong sebuah perusahaan teknologi informasi dengan nama PT Infrastrutur Digital Edukasi (IDE) untuk melakukan terobosan dengan menggandeng Ikatan Guru Indonesia (IGI).
General Manager IDE, Destaria Soe'oed mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk melahirkan sebuah terobosan yang mampu membantu memecahkan persoalan dalam bidang pendidikan. "Salah satu persoalan utama yang masih dihadapi hingga saat ini adalah persoalan database dan persoalan ini pun masih terjadi di banyak sekolah bahkan sekolah di kota besar sekalipun," kata Destaria dalam peresmian kerja sama antara IDE dan IGI di Jakarta, Rabu (9/6).
Menurutnya, saat ini sekolah dan guru harus mulai mengelola database dengan cloud computing. Dengan begitu, sekolah dapat mengelola database dengan lebih akurat efisien, aman dan efektif.
"Hingga saat ini, mayoritas sekolah masih melakukan pencatatan database secara manual dengan buku atau berkas fisik. Hal ini tentu membuat proses pencatatan menjadi lebih lambat dan database tersebut jadi kurang aman karena rentan mengalami sejumlah persoalan saat terjadi bencana seperti banjir atau kebakaran," ucapnya.
Pengelolaan database secara manual itu pun terbukti telah menimbulkan sejumlah persoalan. Menurutnya, persoalan itu pun telah membuat guru jadi mengalami sejumlah gangguan saat melakukan kegiatan belajar mengajar.
Ujung-ujungnya, tentu hal ini juga akan berdampak pada murid yang tidak dapat menikmati proses belajar mengajar dengan baik. Oleh karena itu, ia menekankan, dengan cloud computing, persoalan itu semua dapat teratasi karena input data dan penggunaan data jadi lebih mudah dan akurat.
Hal ini pun mendorong IDE dan IGI untuk menghadirkan aplikasi dengan nama IGI Online. Selain mampu memudahkan pengelolaan database, aplikasi ini ini pun hadir sebagai learning management system (LMS) yang memiliki fungsi komprehensif.
Ketua Umum IGI, Danang Hidayatullah mengatakan, terobosan ini dihadirkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja guru. "Ini jadi bagian komitmen IGI yang ingin berperan dalam meningkatkan kompetensi guru dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," kata Danang.
Menurutnya, pengembangan ini dilakukan dengan melibatkan guru sehingga aplikasi IGI Online dihadirkan dengan fitur yang sangat sesuai dengan kebutuhan para guru.
Selain jadi sarana utama dalam pengelolaan database, aplikasi ini juga menyajikan fitur yang memudahkan guru dalam melakukakan pengelolaan keuangan dan peningkatan kompetensi. Karena, aplikasi ini juga dapat digunakan sebagai sarana publikasai bimbingan teknis serta publikasi sejumlah kegiatan-kegiatan penting yang perlu diikuti oleh guru.