REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pendiri Amazon, Jeff Bezos mengatakan, dia bersama saudaranya, Mark, akan terbang ke luar angkasa bulan depan. Penerbangan Bezos dan Mark itu juga menandai penerbangan luar angkasa berawak pertama dari perusahaan roketnya, Blue Origin.
"Sejak saya berusia lima tahun, saya bermimpi bepergian ke luar angkasa. Pada 20 Juli, saya akan melakukan perjalanan itu dengan saudara saya," kata Bezos, dikutip Reuters, Selasa (8/6).
Berdasarkan pemaparan, Bezos yang akan mengundurkan diri sebagai pimpinan Amazon pada 5 Juli nanti, akan bergabung dengan pemenang lelang kursi di penerbangan luar angkasa perdana dari Blue Origin. Diketahui, pesawat ruang angkasa Blue Origin, yang akan membawa Bezos dan lainnya, telah menjalani 15 penerbangan uji, dan tidak ada satu pun penumpang di dalamnya.
Blue Origin telah menutup lelang putaran pertama bulan lalu dan mengatakan, pihaknya sudah menerima lebih dari 5.200 penawar dari 136 negara. Untuk putaran kali ini, tawaran tertinggi menurut situs web Blue Origin, mencapai 2,8 juta dolar AS.
Sebagai informasi, kombo roket dan kapsul New Shepard yang akan digunakan, dirancang untuk menerbangkan enam penumpang ke 100 km di atas Bumi ke ruang suborbital. Kapsul itu memiliki enam jendela observasi dan hampir tiga kali lebih tinggi dari yang ada di pesawat jet Boeing 747.
Meski bukan satu-satunya miliarder yang sangat tertarik akan ruang angkasa, Bezos nyatanya akan menjadi yang pertama untuk melakukan perjalanan ke luar angkasa dengan roket yang dikembangkan perusahaannya sendiri. Terlebih, jika dibandingkan sesama miliarder lainnya, Elon Musk dan Richard Branson. Hingga kini, mereka telah menginvestasikan miliaran dolar untuk peluncuran roket.