Rabu 02 Jun 2021 12:09 WIB

Negara Miskin Tersisih dari Diskusi Perubahan Iklim

Koneksi internet minim membuat negara miskin tersisih dari diskusi perubahan iklim.

Perubahan iklim. Ilustrasi
Foto:

Tidak semudah tinggal klik

Sebelum wabah COVID-19 menghentikan sebagian besar pertemuan tatap muka pada awal tahun lalu, para aktivis seperti Kalombwana seringnya menghadapi tantangan yang berbeda jika ingin ikut dalam forum-forum diskusi iklim di luar negeri.

Birokrasi pengurusan visa, perjalanan panjang, dan tiket pesawat yang mahal membuat para aktivis kesulitan untuk ambil bagian. Setelah kebanyakan aktivitas beralih ke online, sebagian orang hanya tinggal klik untuk bisa masuk ke sebuah acara atau diskusi. 

Tetapi pergeseran dari dunia nyata ke dunia maya inilah yang juga menyoroti jurang kesenjangan digital. Orang-orang yang tinggal di daerah yang lebih miskin dan negara-negara berkembang yang seringnya berada di garis depan perubahan iklim justru harus berjuang lebih keras lagi karena buruknya koneksi internet.

Di negara berkembang, banyak orang mengandalkan kantor mereka untuk dapat sambungan internet yang bagus. Namun mereka tidak bisa lagi pergi ke kantor karena pembatasan akibat pandemi. Ada pula yang harus menghadapi penutupan akses internet oleh pihak berwenang seperti yang terjadi di Myanmar, atau harus bergantung pada data ponsel dengan kualitas rendah.

"Ini akan mengarah pada hasil yang tidak adil dan akan memperkuat tidak setaranya kekuatan di antara negara-negara dan memungkinkan suara-suara yang berlawanan untuk dibungkam,” kata Harjeet Singh, penasihat senior dampak iklim di Climate Action Network International.

 

 

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement