REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- The Pokemon Company merilis angka penjualan tahunnya untuk pertama kalinya. Perusahaan mengungkapkan tingkat penjualan dan keuntungannya selama pemecahan rekor 2020.
Dilansir dari Comic Book, Selasa (1/6), lembaran resmi pemerintah Jepang, Kanpo memposting angka penjualan dan keuntungan The Pokemon Company untuk pertama kalinya. Laporan itu mengungkapkan bahwa perusahaan memiliki lebih dari 1,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dalam penjualan pada 2020.
Selain itu The Pokemon Company laba operasi sebesar 254 juta dolar AS dan laba bersih 170 juta dolar AS. Angka terakhir merupakan yang tertinggi yang dilaporkan oleh Perusahaan Pokemon. Dibandingkan dengan laba bersih tahun lalu, The Pokemon Company melihat peningkatan laba bersih 21,2 persen dari tahun ke tahun.
The Pokemon Company adalah perusahaan swasta yang dimiliki bersama oleh Nintendo, Game Freak serta Creatures, Inc dan bertanggung jawab atas pengelolaan franchise Pokemon. Sementara Game Freak menangani pengembangan gim video jalur utama dan Creatures memproduksi Pokemon Trading Card Game, pada akhirnya The Pokemon Company yang secara teknis menangani penerbitan gim yang sebenarnya.
The Pokemon Company juga mengelola lini toko Pokemon Center di Jepang dan menangani perizinan barang dagangan kepada perusahaan pihak ketiga. The Pokemon Company juga memiliki sebagian kepemilikan di perusahaan seperti Niantic, pengembang Pokemon Go dan berbagai perusahaan lain yang bertanggung jawab atas produk terkait Pokemon lainnya.
Sebagai catatan, penjualan 1,1 miliar dolar AS hanya pendapatan yang dihasilkan langsung oleh The Pokemon Company dan tidak termasuk penjualan produk berlisensi seperti mainan atau pakaian.
Berbagai publikasi bisnis telah merilis perkiraan penjualan waralaba Pokemon yang menyertakan produk berlisensi tersebut dalam angka mereka. Jadi, laporam-laporan sebelumnya adalah mencakup waralaba Pokemon, bukan hanya The Pokemon Company.
The Pokemon Company dan waralaba Pokemon secara teknis berbeda. Angka penjualan yang dirilis Senin (31/5), hanya mencerminkan penjualan langsung dan keuntungan yang dialami oleh entitas bisnis dibandingkan dengan waralaba yang lebih luas.