Ahad 30 May 2021 05:51 WIB

Microsoft Identifikasi Peretas yang Diduga Disponsori Rusia

Microsoft mengamati serangan dari Nobelium yang menarketkan entitas di 24 negara.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Arab Saudi Buka Suara Soal Isu Peretasan Ponsel Bos Amazon (Foto: Ilustrasi peretasan)
Foto: Piqsels
Arab Saudi Buka Suara Soal Isu Peretasan Ponsel Bos Amazon (Foto: Ilustrasi peretasan)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Microsoft telah memperingatkan aktor di balik peretasan besar-besaran SolarWinds yang diidentifikasi tahun lalu. Peretasan ini menargetkan lembaga pemerintah, LSM, wadah pemikir dan konsultan negara.

Dilansir dari Computing, Ahad (30/5), para peneliti di Microsoft Threat Intelligence Center (MSTIC) baru-baru ini mengamati gelombang baru serangan dunia maya dari kelompok Nobelium. Nobelium (juga dikenal sebagai UNC2452, Dark Halo, SolarStorm dan StellarParticle) diyakini sebagai kelompok ancaman yang diduga disponsori pemerintah Rusia.

Baca Juga

Pelaku ancaman membajak sistem surat elektronik yang digunakan oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Peretas kemudian memanfaatkannya untuk melancarkan serangan phishing ke organisasi lain. Setelah mendapatkan akses ke akun Kontak Konstan USAID, penyerang mengirim pesan phishing yang terlihat benar-benar asli.

Pesan tersebut juga berisi tautan, yang ketika diklik oleh penerima akan mengunduh dokumen berbahaya yang digunakan untuk mendistribusikan pintu belakang NativeZone.

Sekitar 3.000 akun email di lebih dari 150 organisasi berbeda menjadi sasaran serangan terbaru dari Nobelium. Entitas di setidaknya 24 negara menjadi sasaran, meskipun sebagian besar organisasi AS sering terkena serangan, menurut Microsoft.

“Kami sebelumnya telah mengungkapkan aktivitas Strontium dan aktor lain yang menargetkan pemilihan besar di AS dan di tempat lain,” kata

Tom Burt, wakil presiden perusahaan Microsoft untuk keamanan pelanggan.

“Ini adalah salah satu lagi contoh bagaimana serangan dunia maya telah menjadi alat pilihan bagi semakin banyak negara bangsa untuk mencapai berbagai tujuan politik, dengan fokus serangan oleh Nobelium ini pada hak asasi manusia dan organisasi kemanusian,” ujarnya lagi.

Burt menambahkan, pihaknya akan memberi tahu semua pelanggan yang menjadi sasaran pelaku ancaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement