REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR) ke-3 dan Olimpiade Guru Sains ke-1 se-Indonesia akhirnya memasuki tahapan Babak Final yang telah digelar secara daring (online) pada Ahad (23/5) pukul 10.00-11.30 WIB. Sebanyak 1.022 siswa SD, SMP, SMA, dan 248 Guru adu kemampuan memperebutkan gelar juara.
Adapun para finalis tersebut berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Lalu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, bahkan ada yang berasal dari Australia.
Kepala Divisi Lomba, Pelatihan, dan Pendidikan KPM, Herman Hadiwijaya mengatakan esensi ajang tahunan ini adalah peningkatan kompetensi baik guru maupun siswa dapat dilakukan dimanapun, oleh siapapun, dan dalam kondisi apapun. “Sejatinya, peningkatan kompetensi ini bukan sekedar mengikuti kompetisi, namun menjadikan ilmu itu sebagai bagian yang wajib untuk terus dipupuk,” ujar Herman.
Herman menambahkan KSNR dan OGS merupakan salah satu cara agar semangat menuntut ilmu jadi lebih meningkat dan bukan sebatas kompetisi semata. “KSNR dan OGS bukan perhelatan yang hanya memberikan sensasi recall saja, tidak hanya menyampaikan pengetahuan saja, tapi di dalamnya syarat akan ilmu yang mesti dicerna dan masuk ke hati, bukan hanya ke otak saja. dengan demikian, proses peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia diharapakan bisa lebih terdukung oleh adanya KSNR dan OGS ini,” jelas Herman.
Pada kesempatan terpisah, para peserta yang telah berjuang di Babak Final mengaku antusias, salah satunya siswa SD Muhammadiyah Birrul Walidain Kudus, Ahmad Faiz F.Z. “Sangat menarik dan penuh tantangan. Apalagi ditengah pandemi corona ini. Menambah semangat untuk tetap belajar.
Sementara itu, Martina Yuliani Sidharta peserta dari SMP CITRA BERKAT Pandaan mengaku terkesan dengan jenis soal final OGS. “Saya sangat senang karena soal-soalnya berbobot, banyak inspirasi soal pemahaman konsep dan soal HOTS. Semoga menjadi bekal untuk menguasai materi Sains,” tutur Martina.
Sebagai salah satu upaya konkret yang dilakukan KPM dalam rangka memfasilitasi minat dan bakat anak serta kompetensi guru Indonesia di bidang MIPA, KPM juga akan menggelar beberapa event lainnya, di antaranya Babak Final KMS se-Indonesia ke-16, Babak Final Olimpiade Guru Matematika ke-6, 2021 Asia Mathematics Olympiad, Read1 Online Competition Science, Seleksi Junior Balkan Mathematical Olympiad (JBMO), Indonesia International Mathematics Competition (IIMC), dan sebagainya.