REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Director Government Affairs Huawei Indonesia Yenty Joman mengatakan pihaknya mendorong kesetaraan gender dan inklusivitas perempuan di bidang teknologi dan keamanan siber. Huawei juga meningkatkan kesadaran perempuan dalam memahami potensi ancaman siber.
"Huawei mendorong kesetaraan gender di bidang teknologi, kemandirian perempuan, meningkatkan peran perempuan, serta memastikan perempuan-perempuan terlibat sebagai aktor utama dalam revolusi teknologi, melalui solusi-solusi TIK yang Huawei kembangkan," ujar Yenty dalam Indonesia Women in Cybersecurity, dikutip pada Senin (26/4).
Dia mengatakan komputasi awan (cloud) kian diandalkan dalam mendukung pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mampu memberdayakan semua kalangan, termasuk perempuan.
Yenty melihat perlunya perempuan memiliki kesadaran tinggi terhadap perilaku-perilaku yang aman dan sekaligus rentan terhadap ancaman siber. Mulai dari menjaga kerahasiaan password, serta tidak sembarang mengetuk tautan yang tersebar lewat aplikasi, email, atau web.
Menurutnya, perlu diupayakan perilaku cyber-hygiene, yaitu perilaku yang selalu waspada dan tidak sembarang mengakses konten-konten dari sumber yang tidak dipercaya, hingga selalu menjaga kerahasiaan nomor-nomor pribadi yang penting. Dengan cara tersebut, maka penggunaan cloud akan membawa dampak optimal untuk mendukung produktivitas dan pemberdayaan perempuan.