REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SpaceX meluncurkan misi terbaru, dengan menerbangkan roket Falcon 9, yang lepas landas dari Stasiun Luar Angkasa Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (7/4) lalu. Misi membawa 60 satelit internet Starlink.
Ini menjadi misi ke-100 SpaceX yang sukses diluncurkan. Peluncuran roket menjadi yang pertama sejak 24 Januari. Pendaratan menandai akhir perjalanan ketujuh booster ke luar angkasa dan kembali sejak tahap pertama.
Dengan misi ini, SpaceX telah mengerahkan 1.445 satelit Starlink pada 26 peluncuran, termasuk prototipe dan pesawat luar angkasa yang gagal. Armada aktif pesawat ruang angkasa Starlink mencapai sekitar 1.380 satelit dengan stasiun relai data baru yang diluncurkan.
Nantinya, peluncuran Falcon 9 dilakukan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California. Peluncuran ini akan menyebarkan satelit Starlink ke orbit kutub untuk memperluas jangkauan jaringan dan mengaktifkan layanan internet di Kutub Utara dan Antartika. Misi ini adalah kemampuan yang diinginkan oleh militer AS, sekaligus salah satu program satelit yang paling diminati.