REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Antariksa Amerika (NASA) mengumumkan pada Kamis (1/4), bahwa pendarat InSight yang menyelidiki aktivitas geologis di Mars, baru-baru ini mencatat dua gempa kuat dan jelas. Gempa tercatat di wilayah yang sama di mana pendarat sebelumnya mengamati dua gempa besar pada 2019.
Temuan ini menunjuk ke area aktif secara seismik di Mars. Tempat itu tampak kering dan tanpa kehidupan di permukaannya, tetapi mungkin aktif di bawah tanah.
“Gempa berkekuatan 3,3 dan 3,1 berasal dari wilayah yang disebut Cerberus Fossae, yang selanjutnya mendukung gagasan bahwa lokasi ini aktif seismik,” tulis NASA, dilansir dari Mashable, Ahad (4/4).
Gempa baru terjadi pada 7 Maret dan 18 Maret. Gempa ini dianggap gempa yang relatif ringan di Bumi, tetapi pasti akan membuat orang bergemuruh, tergantung pada seberapa dekat mereka dan seberapa dalam gempa itu terjadi.
Cerberus Fossae adalah sebuah area di Mars dengan palung-palung curam yang membelah lanskap dataran vulkanik kuno. Ada bukti tanah longsor di sini, dengan baru-batu besar yang mungkin copot karena guncangan yang berulang.
Pendarat InSight telah mencatat lebih dari 500 gempa sejauh ini (mendarat pada November 2018), menunjukkan mungkin memang ada beberapa tempat vulkanik aktif di bawah tanah Mars, mungkin batuan cair panas (magma) bergerak dan mengalir seperti di Bumi.
Magma bawah tanah bahkan mungkin telah menciptakan danau bawah tanah planet yang terdeteksi di bawah Kutub Selatan Mars pada 2018.
“Anda membutuhkan sumber panas,” kata Ali Bramson, seorang ilmuwan di Lunar and Planetary Laboratory di Universitas Arizona, kepada Mashable pada 2019.
“Apa yang menyebabkan sumber panas itu? Satu-satunya hal yang benar-benar dapat kami temukan adalah ruang magma bawah tanah yang harus aktif baru-baru ini,” ujarnya lagi.
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk merekam lebih banyak gempa Mars. Di Mars, musim dingin di utara bisa sangat berangin, yang mengguncang seismometer InSight dan membuat pendeteksian gempa menjadi tidak mungkin. Tapi sekarang angin sudah mereda.
“Sangat menyenangkan untuk sekali lagi mengamati gempa Mars setelah lama merekam kebisingan angin,” kata seismolog di tim InSight John Clinton, dalam sebuah pernyataan.