REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aset Kripto telah berubah menjadi pusat perhatian selama setahun terakhir. Dalam kurun waktu 12 bulan, Bitcoin telah melambung tinggi dari 8.166 dollar Amerika Serikat (AS) pada 8 Maret 2020 menjadi All-Time-High di angka 58 ribu dollar AS pada Februari 2021 dan saat ini diperdagangkan di angka 57.666 dollar AS pada 29 Maret 2021 (pukul 10.24 malam WIB).
Tokocrypto hari ini, Rabu (31/3), resmi menghadirkan Toko Token (TKO). Ini adalah proyek kripto lokal Indonesia pertama yang menyediakan model token hybrid unik, utilitas CeFi dan DeFi. Ini disebut sebagai langkah maju dalam mewujudkan misi Tokocrypto untuk menerapkan adopsi kripto massal untuk 345,3 juta pengguna platform Tokocrypto dan ekosistem TKO.
CEO Tokocrypto Pang Xue Kai mengatakan, Tokocrypto berada dalam posisi unik untuk menggabungkan manfaat CeFi dan Defi. Menawarkan solusi untuk market Indonesia, pihaknya ingin membangun ‘Strategi Indonesia’ untuk masyarakat Indonesia, di mana solusi ini dapat menjangkau semua orang.
"Tidak hanya layanan keuangan, tko juga akan mencakup bidang lainnya, seperti manajemen rantai pasokan,privasi, perlindungan data, dan karya seni melalui bentuk NFT. Dengan dibangun di atas Binance Smart Chain, ini akan membantu kita mewujudkan potensi yang tidak terbatas yang bisa kita capai melalui teknologi blockchain," kata dia.
Ia menjelaskan, TKO juga mengombinasikan tiap keunggulan dari dua dunia dalam blockchain, yaitu CeFi dan DeFi. Dalam utilitas CeFi TKO dapat digunakan dalam program tabungan seperti TKO Deposit, TKO Rebate, TKO Savings, dan TKO Cashback. Dalam platform DeFi, TKO juga dapat digunakan pada farming pools dan lending.
"Selain itu TKO sendiri akan menjadi tulang punggung NFT Market, dapat digunakan sebagai pembayaran pada TKO NFT Arcade/Marketplace, pasar barang koleksi digital dan aset kreatif dari seniman-seniman baru," kata dia.