Kamis 25 Mar 2021 14:39 WIB

Ilmuwan Ungkap Medan Magnet Ekstrem di Foto Lubang Hitam EHT

Banyak misteri yang tersembunyi dari foto pertama lubang hitam pertama dari EHT.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto lubang hitam pertama yang berhasil ditangkap ilmuwan.
Foto: AP
Foto lubang hitam pertama yang berhasil ditangkap ilmuwan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW JERSEY -- Foto lubang hitam pertama yang dihasikkan ilmuwan di Event Horizon Telescope (EHT) telah menjadi sebah terobosan bagi dunia sains. Foto yang dihasilkan pada tahun 2019 itu menangkap gambar lubang hitam di pusat galaksi Messier 87 sekitar 53 juta tahun cahaya dari Bumi.

Kini, jepretan tersebut telah membuka cara baru yang ampuh untuk mempelajari monster kosmik raksasa dan menguji beberapa teori astrofisika yang paling menarik.

Baca Juga

Lubang hitam supermasif di pusat Messer 87, yang dijuluki M87*, perlahan-lahan telah melepaskan rahasianya. Para astrofisikawan telah menyisir sejumlah besar data yang dihasilkan oleh EHT.  

Pada hari Rabu (24/3), beberapa rahasia lagi ditemukan saat anggota Kolaborasi EHT mengungkapkan gambar baru lubang hitam dalam cahaya terpolarisasi.

Gambar terobosan baru tersebut memberikan informasi penting tentang medan magnet yang mengelilingi lubang hitam dan yang jauh dari pusat kekacauan Messier 87. Ini pertama kalinya sebuah tim dapat mengukur polarisasi dari dekat tepi lubang hitam.

"Gambar terpolarisasi yang baru diterbitkan adalah kunci untuk memahami bagaimana medan magnet memungkinkan lubang hitam untuk 'memakan' materi dan meluncurkan jet yang kuat," kata Andrew Chael, astrofisikawan di Pusat Ilmu Teoritis Universitas Princeton dan anggota Kolaborasi EHT, dilansir di CNET, Kamis (25/3).

Apa sebenarnya polarisasi itu, dan mengapa itu penting?

Cahaya terdiri dari medan listrik dan magnet, bergetar ke segala arah.  Cahaya terpolarisasi hanya bergetar dalam satu arah.

Sebagian besar cahaya tidak terpolarisasi saat meninggalkan bintang atau cakram gas dan puing yang besar dan terang di sekitar lubang hitam, tetapi interaksinya dengan debu, plasma, dan medan magnet dapat menyebabkannya terpolarisasi. Mendeteksi polarisasi kemudian memberikan ciri lingkungan di sekitar lubang hitam seperti M87*.

Gambar lubang hitam pertama memberikan semacam cahaya  yang buram, lingkaran cahaya oranye dan kuning di sekitar titik hitam. Cahaya tersebut berasal dari piringan puing dan material yang segera mengelilingi lubang hitam yang tidak terlihat.  

Beberapa dari materi ini menyelinap ke dalam lubang hitam, tidak pernah terlihat lagi, tetapi materi lainnya terlempar ke sudut kanan, jauh ke luar angkasa dalam apa yang dikenal sebagai jet kosmik.

Jet materi M87 terlontar hampir pada kecepatan cahaya dan meluas hampir 5.000 tahun cahaya ke luar angkasa.  Tapi bagaimana bentuknya tetap menjadi misteri.

Pengamatan baru memberikan penjelasan potensial mengenai hal ini. Pengamatan menunjukkan bahwa medan magnet di tepi lubang hitam cukup kuat untuk mendorong kembali gas panas dan membantunya menahan tarikan gravitasi.

"Hanya gas yang menyelinap melalui medan magnet yang dapat berputar ke dalam ke cakrawala peristiwa." ujar Jason Dexter, astrofisikawan di University of Colorado Boulder.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement