Rabu 24 Mar 2021 12:47 WIB

Lapisan Gletser Lumer Makin Cepat, Apa Dampak Bagi Manusia?

Lumernya gletser bisa jadi bencana besar bagi eksistensi manusia.

Gletser di Pegunungan Himalaya yang mencair.
Foto: ABC
Gletser di Pegunungan Himalaya yang mencair.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemanasan global memicu pelumeran lapisan gletser lebih cepat. Dampaknya bisa jadi bencana besar bagi eksistensi manusia.

Skenario kiamat iklim di masa mendatang digambarkan secara dramatis dalam film The Day After Tomorrow yang dirilis 2004 silam. Lumernya lapisan es abadi di kutub Bumi yang dipicu memanasnya arus Gulf Stream dan arus Atlantik Utara, dalam film itu memicu tsunami yang menenggelamkan New York City dan kawasan sekitarnya yang sekaligus menewaskan jutaan orang.

Baca Juga

Kedengaran berlebihan? Tapi realita menunjukkan, menciutnya laipisan gletser di Alaska tahun 2015 memicu longsor tanah dalam skala raksasa dan tsunami dahsyat setinggi 200 meter saat menghantam pantai. Tidak banyak yang peduli dan nyaris tidak ada pemberitaan, karena bencana terjadi di kawasan terpencil yang tidak dihuni manusia.

Artinya, jika bencana pecahnya trilyunan ton lapisan es akibat pemanasan global tidak berdampak langsung pada manusia, nyaris tidak ada yang peduli. Jika yang tenggelam hanya beberapa pulau kecil di samudra Pasifik, itu tidak dianggap masalah global.

Kaitan sebab akibat yang rumit

Fenomena ini punya kaitan sebab akibat yang sangat rumit. Jika lapisan es abadi atau gletser di bumi yang menutupi 10 persen lapisan tanah di Bumi lumer dengan sangat cepat, hal itu akan memicu efek berantai.

Untuk menegaskan konteks lumernya lapisan es abadi ini, para ilmuwan mencatat laju menciutnya lapisan es abadi meningkat hampir 60 persen sejak tahun 1990-an. Jika ditegaskan dengan angka, itu mencakup 28 triliun ton lumernya lapisan es abadi dari tahun 1994 hingga 2017.

Lapisan es di Antartika yang paling besar sedunia serta lapisan gletser di pegunungan tinggi dunia, sudah kehilangan separuh dari volume semula.

Bayangkan, jika seluruh lumeran es abadi berupa air tawar itu masuk ke laut dan menurunkan kadar garam air laut, dampak apa yang akan terjadi? Keseimbangan Gulf Stream yang merupakan arus laut hangat di Atlantik Utara yang merupakan salah satu arus paling penting di dunia akan terganggu. Ini akan memicu fenomena iklim ekstrim, berupa badai tropis dan hurikan di kawasan Tekuk Meksiko. Juga memicu lebih sering banjir dan kekeringian di kedua sisi samudra Atlantik. Ratusan juta orang akan terdampak.

 

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement