REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian baru berusaha untuk mengenali hidangan laut, atau 'seafood', jenis apa yang kemungkinan besar mengandung mikroplastik.
Mikroplastik yang menumpuk di laut seringkali dimakan oleh makhluk laut. Artinya partikel plastik tersebut bisa saja masuk ke dalam tubuh kita saat menikmati 'seafood'.
Jika mengikuti ukuran pola makan di Australia, mikroplastik ini adalah partikel plastik yang berukuran 1 mikrometer hingga 5 milimeter.
Untuk melihat risikonya, peneliti dari Ilmu Kelautan Australia melihat kembali penelitian tentang mikroplastik dalam hidangan laut beberapa tahun lalu. Peneliti kemudian membandingkannya dengan pola makan warga Australia.
Mereka menemukan warga Australia secara tidak langsung mengonsumsi mikroplastik dalam jumlah besar ketika makan kerang-kerangan. Warga Australia juga kemungkinan mengonsumsi mikroplastik dalam jumlah sedikit ketika makan udang dan kepiting, meskipun mereka tidak akan makan sebanyak yang dikira.
Jenis hidangan laut yang paling banyak dikonsumsi warga Australia adalah daging ikan dalam potongan 'fillet'. Mereka tidak biasa mengonsumsi perut ikan, tempat di mana mikroplastik biasanya ditemukan.
Peneliti Amanda Dawson mengatakan penelitian sebelumnya dilakukan berdasarkan angka global dan mengacu sepenuhnya pada angka tersebut.
"Kita perlu tahu apa yang ada di dalam hidangan laut dan apakah kandungan tersebut berbahaya untuk kita."
Di sisi lain, jika kandungan ini tidak berbahaya, "kita dapat lebih fokus pada aspek lingkungannya".