Sabtu 06 Mar 2021 09:29 WIB

Riset Ini Dalami Efek Cahaya Kota untuk Kesehatan

Periode penelitian bakal berlangsung empat tahun oleh 22 mitra dari 10 negara.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ratna Puspita
Lintasan sinar lampu mobil berpadu dengan lansekap kota malam hari.
Foto: Prayogi/Republika
Lintasan sinar lampu mobil berpadu dengan lansekap kota malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek riset terbaru bertajuk "ENLIGHTENme" mencari tahu dampak dari cahaya di perkotaan untuk kesehatan fisik dan mental. Penelitian tersebut merupakan kolaborasi 22 mitra internasional yang berasal dari 10 negara.

Uni Eropa melalui "Horizon 2020 Research and Innovation Programme" menggelontorkan dana untuk riset tersebut sebesar lima juta Euro (sekitar Rp 85,82 miliar). Periode penelitian bakal berlangsung empat tahun, dipimpin oleh Universitas Bologna, Italia. 

Baca Juga

Bersama lima proyek lain, "ENLIGHTENme" jadi bagian dari klaster riset kesehatan urban Uni Eropa. Rencana riset ini dianggap penting mengingat semakin melonjaknya paparan cahaya perkotaan pada masyarakat, terutama yang bermukim di wilayah urban.

Dalam level individu, mayoritas warga urban amat bergantung pada listrik domestik untuk menyalakan lampu-lampu di rumah serta mengakses televisi serta gawai. Belum lagi cahaya dari fasilitas publik, serta area urban yang penuh dengan cahaya artifisial.

Periset yakin itu semua memengaruhi ritme sirkadian, jam penting yang mengatur fungsi tubuh. Kalangan lanjut usia disinyalir lebih terdampak, dengan konsekuensi gangguan metabolisme serta risiko kanker, penyakit kejiwaan, juga neurodegenerasi.

Pengetahuan tentang efek kesehatan itu penting guna menyusun panduan bagaimana penggunaan pencahayaan yang tepat bagi kesehatan. Para pakar dari lintas bidang bakal menganalisis berbagai data selama studi "ENLIGHTENme" berlangsung.

Metodenya mengombinasikan uji klinis, ilmu biomedis, akses data, serta berbagai bidang lain. Lewat cara daring, "ENLIGHTENme" bakal mengumpulkan berbagai data dari lokasi terpilih yakni Kota Bologna (Italia), Amsterdam (Belanda), dan Tartu (Estonia).

Profesor Simona Tondelli dari Universitas Bologna mengatakan, "ENLIGHTENme" bertujuan meningkatkan kesehatan warga perkotaan. Caranya, dengan memberikan bukti yang dibutuhkan untuk pembuatan kebijakan tentang peningkatan kesehatan itu.

"Penerapan kebijakan yang tepat dengan uji coba berbasis populasi dan kerja lapangan memungkinkan evaluasi konsekuensi dari solusi yang diusulkan dan keputusan yang dibuat untuk kesehatan masyarakat," ujar Tondelli, dikutip dari laman News-Medical.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement