REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 15 sekolah di Inggris tidak dapat menyediakan pembelajaran daring karena serangan siber. Sekolah-sekolah tersebut, yang berbasis di Nottinghamshire, adalah milik Nova Education Trust co-operative.
Dilansir dari ZDNET, Jumat (5/3), pada Rabu (3/3), seperti dilaporkan oleh publikasi lokal Nottinghamshire Live, beberapa sekolah melaporkan masalah di media sosial dan kebutuhan untuk menutup sistem TI karena serangan siber.
Menurut Nova Education Trust, pelaku ancaman dapat mengakses infrastruktur jaringan pusat Trust. Saat penyelidikan berlangsung, semua komunikasi telepon, email dan situs web yang ada harus ditarik.
Siswa masih belajar dari jarak jauh di Inggris. Sekolah akan dibuka kembali pada 8 Maret, tetapi sementara itu, hanya sebagian kecil anak-anak yang bersekolah secara fisik, seperti anak-anak dari pekerja utama.
Ke-15 sekolah yang terkena dampak insiden keamanan siber pusat tidak dapat menyediakan pembelajaran jarak jauh. Guru tidak dapat mengunggah materi pembelajaran. Namun, beberapa sekolah telah beralih ke pesan SMS, nomor telepon sementara dan Microsoft Teams untuk mencoba dan meminimalkan gangguan pelajaran.
Beberapa hari kemudian, tim TI masih bekerja untuk memulihkan sistem kepercayaan. Meskipun tidak diketahui siapa yang bertanggung jawab, insiden tersebut menyoroti bagaimana infrastruktur TI yang terpusat, ketika dikompromikan, dapat memiliki efek riak dan berdampak pada setiap serta semua institusi yang mengandalkannya.
“Insiden itu telah dilaporkan ke Departemen Pendidikan dan Kantor Komisaris Informasi (ICO). Trust saat ini bekerja dengan Pusat Keamanan Siber Nasional (NCSC) dan profesional keamanan tambahan untuk menyelesaikan masalah tersebut,” kata Nova Education Trust.
“Semua karyawan kepercayaan telah disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan,” ujarnya lagi.