REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenis baru virus corona terdeteksi di Queensland pada pekan ini. Hal ini memicu kekhawatiran di Australia.
Dikenal sebagai virus corona jenis Rusia, pihak otoritas kesehatan di Australia masih mencari tahu rinciannya untuk menentukan seberapa menular.
Saat ini, di Australia hanya diketahui ada dua kasus COVID-19 yang berasal dari virus asal Rusia, yakni di Queensland. Keduanya terdeteksi berasal dari hotel yang jadi tempat karantina warga Australia yang pulang dari luar negeri.
Dua orang yang diyakini tertular virus corona jenis Rusia ini diketahui telah terbang dari Doha dengan maskapai penerbangan Qatar Airways, nomor penerbangan QR898.
Apa yang kita ketahui sejauh ini soal strain Rusia? Tidak banyak.
Hanya diketahui telah beredar penularannya di Inggris, Thailand, dan Swiss sejak awal Desember lalu. Nama resmi dari jenis Russia ini adalah B.1.1.317.
Profesor Peter Collignon, pakar penyakit menular dari Fakultas Medis di Australian National University (ANU) memperingatkan pentingnya untuk tidak terlalu panik dan bereaksi berlebihan saat ditemukan virus jenis baru.
"Ini sama saja seperti kita dengar ada jenis Afrika Selatan, jenis Brasil, sekarang jenis Kalifornia, New York," ujar Profesor Collignon kepada ABC Radio Brisbane.
"Mereka menular dengan cara yang sama, lewat tetesan air liur, yang berarti partikel menjadi lebih besar saat kita terlalu berdekatan," ujarnya.
Sementara itu, Profesor Kirsten Spann dari Queensland University of Technology mengatakan sulit untuk memahami seberapa signifikan virus jenis ini. "Saya sudah mencari di literatur dan sepertinya tak banyak laporan soal apa itu tepatnya mutasi," ujar Profesor Spann.