REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Clue yang terkenal sebagai aplikasi pelacak siklus menstruasi kini mengumumkan bahwa telah menerima izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika atau Food and Drug Administration (FDA) untuk meluncurkan fungsi kontrasepsi digital.
Menurut Clue, fungsi terbaru dari aplikasi ini dapat mencegah kehamilan hanya dengan berdasarkan tanggal mulai haid pengguna. Cara kerjanya adalah menghitung jeda, di mana seseorang bisa hamil berdasarkan pemodelan statistik.
“Ini dipersonalisasi dari waktu ke waktu. Jadi saat individu memasuki siklus hari pertama, kami dapat mempersonalisasi jendela hari-hari berisiko tinggi mereka vs hari-hari berisiko rendah mereka,” ujar kepala petugas medis Clue, Lynae Brayboy, dilansir The Verge, Selasa (2/3).
Clue juga mengatakan bahwa tengah berencana meluncurkan alat kontrasepsi digital pada tahun ini. Perusahaan aplikasi tersebut bahwa alat kontrasepsi digital memiliki efektivitas hingga 92 persen dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan jika digunakan seperti yang dilakukan kebanyakan orang dan 97 persen, dalam penggunaan sempurna.
Metode statistik yang digunakannya awalnya dikembangkan dan diuji oleh para peneliti di Institute for Reproductive Health di Georgetown University dan sebuah perusahaan bernama Cycle Technologies, hingga kemudian diakuisisi oleh Clue pada 2019. Ini adalah produk kedua dari alat kontrasepsi digital yang mendapatkan izin dari FDA untuk memasarkan dirinya sebagai alat kontrasepsi.
Produk pertama bernama Natural Cycles, yang mengharuskan pengguna mengukur suhu tubuh setiap pagi. Namun, pada 2018-nya saat izin kelar dari FDA terdapat kritik atas aplikasi ini terkait kehamilan yang tidak diinginkan di Swedia.
Alat kontrasepsi digital Clue telah disetujui oleh FDA dengan sebutan ‘secara substansial setara’. Artinya bahwa agensi tersebut memutuskan bahwa ini aman dan efektif karena mirip dengan produk yang sudah ada di pasaran.