REPUBLIKA.CO.ID, SHENZHEN -- Menjelang Mobile World Congress (MWC) Shanghai 2021, yang dijadwalkan berlangsung dari 23-25 Februari 2021, provider TIK global Huawei mengatakan melihat 5G telah mengalami perkembangan yang pesat, dan di sisi lain, melihat geliat pengadopsian 5G di industri, terutama pada proses produksi inti mereka.
Direktur Eksekutif dan Presiden Carrier Business Group Huawei Ryan Ding menjelaskan 5G mengalami perkembangan lebih cepat dari yang Huawei harapkan. Lebih dari 140 jaringan 5G komersial telah digunakan di 59 negara. Ia menambahkan lebih dari 50 persen jaringan ini dibangun oleh Huawei.
Menurut Ding, Huawei mendukung pelanggan agar mereka dapat melalui 2020 yang sarat tantangan ini dengan baik, dengan mendukung dihadirkannya operasional jaringan yang stabil untuk lebih dari 300 jaringan di lebih dari 170 negara.
Huawei juga membantu operator dalam menghadirkan layanan secara daring, serta meminimalkan dampak pandemi pada bisnis mereka. Sebanyak 22 juta pengguna baru untuk broadband nirkabel rumahan di seluruh dunia berhasil digaet oleh operator melalui kolaborasi-kolaborasi yang terjalin bersama Huawei.
“Kami bersyukur, berkat ini semua, masyarakat kini dapat dengan mudah mengakses layanan telemedisin dan bekerja dari rumah,” kata Ding, melalui siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (20/2).
Ia juga mengatakan ekosistem kini juga kian matang.“Lebih dari 68 persen perangkat smartphone yang dikapalkan oleh China pada 2020 merupakan ponsel berbasis 5G. Lebih dari 200 modul 5G dan perangkat industri kini telah tersedia dan mendukung aplikasi 5G di berbagai industri,” ujarnya lagi.
Huawei membantu operator dalam membangun jaringan terbaik. Menurut laporan 2020 yang disusun oleh pihak ketiga, seperti IHS, P3, OpenSignal dan Meqyas, jaringan 5G terbaik di Seoul, Amsterdam, Madrid, Zurich, Hong Kong dan Riyadh adalah semua jaringan yang dibangun oleh Huawei.