REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam pencarian kehidupan di luar Bumi, tempat paling memungkinkan adalah lokasi yang paling dekat dengan Bumi. Tempat itu adalah sistem bintang Alpha Centauri. Alpha Centauri adalah salah satu dari dua bintang mirip matahari yang berlokasi paling dekat dengan Tata Surya.

Sistem bintang ini terdiri dari dua bintang terang, satu bintang redup dan beberapa planet. Namun, sebenarnya tak begitu banyak yang diketahui tentang sistem bintang ini.

Pengamatan belum lama ini menyebutkan ada satu planet yang mengorbit di salah satu bintang di Alpha Centauri yakni Alpha Centauri A. Berdasarkan pemaparan, lokasi planet itu berjarak empat tahun cahaya dari Bumi dan berada di sebelah sistem tersebut.

Namun, ternyata para astronom masih belum meyakini bahwa lokasi itu adalah sebuah planet, meskipun tetap ada kemungkinan demikian. Sebab, menemukan sesuatu yang seukuran planet di sebuah sistem masih menjadi tantangan yang sangat besar.

Dalam makalah penelitian baru yang dipublikasikan di Nature Communication, para astronom mendeskripsikan dengan tepat apa yang telah mereka lihat itu. Mereka, juga tetap menahan hipotesis yang ada dengan mencatat bahwa lokasi yang dimaksud memang bisa jadi sebuah planet.

“Kami juga membahas kemungkinan deteksi exoplanet atau exo zodiacal disk di sekitar α Centauri A. Namun, artefak instrumental yang tidak diketahui asalnya tidak dapat dikesampingkan. Hasil ini menunjukkan kelayakan pencitraan exoplanet zona layak huni berbatu dengan teleskop saat ini dan yang akan datang,” tulis para peneliti dikutip dari BGR, Rabu (17/2).

Bintang dan titik terang yang muncul dan mengorbit di lensa Very Large Telescope itu, dijalankan oleh European Southern Observatory di Chili. Menurut gambaran para peneliti, lokasi itu memang bisa terhitung lebih besar untuk sebuah planet, sehingga, perkiraan lokasi itu adalah sesuatu yang lain dan tetap kuat.

Pertanyaan terbesar saat ini adalah, apa yang terlihat lebih besar dari sebuah planet?. Jika ditilik lebih jauh, sebenarnya memang bisa menjadi banyak hal, terlebih, para peneliti juga menawarkan beberapa kemungkinan hal tersebut. Mulai dari debu bermassa besar atau sekelompok asteroid.

Mereka bahkan menyebut ada kemungkinan yang serius bahwa titik terang itu, sebenarnya hanya kesalahan dalam perangkat keras pengamatan. Sehingga, sebenarnya tidak ada apa-apa di lokasi tersebut. Namun semua itu masih ada dalam koridor ‘kemungkinan’.

Ikuti Whatsapp Channel Republika