Rabu 17 Feb 2021 11:03 WIB

Mesin Ramanujan Ungkap Pola Tersembunyi dari Angka

Mesin Ramanujan dilengkapi kecerdasan buatan untuk menyelesaikan persamaan matematika

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Matematika (Ilustrasi)
Foto: clare.cam.ac.uk
Matematika (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah mesin kecerdasan buatan (AI) baru yang dinamakan Mesin Ramanujan, diklaim berpotensi mengungkapkan hubungan tersembunyi antar angka. Namun, meski kerap benar dalam mencari dugaan, hingga kesimpulan matematis, kinerja mesin itu masih belum terbukti lebih lanjut.

Menurut fisikawan dan wakil presiden AI di perusahaan perangkat medis Medtronic dan salah satu pengembang Mesin Ramanujan baru, Yaron Hadad, mesin tersebut dirancang untuk mengeluarkan pola matematika yang menjanjikan set besar dari persamaan potensial. Penamaan Ramanujan digunakan, dikarenakan penghitungan itu cocok dengan himpunan algoritma dari matematikawan India, Srinivasa Ramanujan.

Baca Juga

"Kami ingin melihat apakah kami dapat menerapkan pembelajaran mesin pada sesuatu yang sangat, sangat mendasar. Kami pikir, angka dan teori bilangan sangat, sangat mendasar," kata Hadad dikutip dari Live Science, Senin (15/2).

Untuk mengarahkan Mesin Ramanujan, para peneliti fokus pada konstanta fundamental. Konstanta paling terkenal, adalah rasio keliling lingkaran dengan diameternya, lebih dikenal sebagai pi. Terlepas dari ukuran lingkaran, rasionya selalu 3,14.

Algoritma pada dasarnya memindai sejumlah besar persamaan potensial untuk mencari pola yang mungkin menunjukkan keberadaan rumus demi mengekspresikan konstanta tersebut. Program pertama dalam proyek itu, memindai sejumlah digit, mulai dari lima atau 10, dan kemudian merekam setiap kecocokan dan memperluasnya untuk melihat apakah pola berulang lebih lanjut.

"Ketika pola yang menjanjikan muncul, dugaan tersebut kemudian bisa untuk percobaan pembuktian. Lebih dari 100 dugaan menarik telah dihasilkan sejauh ini,’’ kata Hadad.

Tujuan dari Mesin Ramanujan adalah untuk mengidentifikasi dugaan yang menjanjikan. Awalnya, projek ini merupakan domain matematikawan manusia, yang telah mengajukan proposal terkenal seperti Teorema Terakhir Fermat. Dugaan terkenal itu dituliskan di bagian pojok buku oleh matematikawan Pierre de Fermat pada 1637, tetapi tidak terbukti sampai tahun 1994.)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement