Kamis 04 Feb 2021 19:05 WIB

TikTok Miliki Sistem Baru Peringatkan Konten yang tak Baik

TikTok mengajak penggunanya berpikir dua kali sebelum membagikan konten.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
 Tampilan close-up menunjukkan aplikasi berbagi video TikTok.
Foto: EPA-EFE/HAYOUNG JEON
Tampilan close-up menunjukkan aplikasi berbagi video TikTok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial TikTok meluncurkan sistem baru yang akan memperingatkan masyarakat agar tidak mengunggah video konten yang tidak baik. Perintah ini akan muncul di konten video yang tidak dapat dikonfirmasi oleh platform pengecekan fakta berbasis web mitra TikTok, PolitiFact, Lead Stories dan SciVerify.  

Dilansir dari gsmarena pada (4/2), perusahaan TikTok menjelaskan fitur ini akan sangat berguna. Saat pengguna mencoba membagikan kembali video dengan konten yang dianggap tidak berdasar, pengguna akan melihat peringatan abu-abu di bagian atas layar mereka. Pengguna masih dapat membagikan video tetapi TikTok menjelaskan bahwa tujuan dari petunjuk ini adalah agar pengguna berpikir dua kali sebelum melakukannya.  

Baca Juga

Pembuat konten juga akan mendapatkan peringatan dari TikTok jika konten mereka ditandai sebagai belum diverifikasi. Video ini tidak akan diizinkan muncul di feed. Jika penonton mencoba membagikan video yang ditandai, mereka akan melihat pesan yang mengingatkan mereka bahwa video tersebut telah ditandai sebagai konten yang belum diverifikasi.  

Langkah tambahan ini memerlukan jeda bagi orang-orang untuk mempertimbangkan langkah mereka selanjutnya sebelum mereka memilih untuk "membatalkan" atau "tetap berbagi".

Berdasarkan pengujian beta dari fitur peringatan baru, TikTok mengklaim pengguna membagikan konten menyesatkan 24 persen lebih sedikit, sementara suka pada video yang ditandai menurun rata-rata sekitar 7 persen.

Fitur baru ini sudah tersedia di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Selanjutnya, fitur ini akan diluncurkan secara bertahap ke lebih banyak wilayah dalam beberapa minggu mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement