REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Bavarian State Collecction of Zoology (ZSM-SNSB) menemukan spesies bunglon baru yang sangat kecil. Menurut studi yang dilakukan, satu-satunya jantan dewasa dari spesies baru diketahui memiliki ukuran tubuh hanya 13,5 milimeter (mm), menjadikannya reptil jantan terkecil dari 11.500 jenis yangg diketahui.
Perbandingan dengan 51 spesies bunglon lainnya menunjukkan bahwa spesies baru tersebut memiliki alat kelamin yang sangat besar. Studi ini dipublikasikan di jurnal akses terbuka Scientific Reports.
Dalam ekspedisi di utara Madagaskar, tim gabungan ilmuwan Jerman dan Malagasi menemukan pesaing baru untuk gelar 'reptil terkecil di dunia. Mereka menamai spesies baru sebagai Brookesia nana atau bunglon nano.
Frank Glaw, Kurator Herpetologi di Koleksi Zoologi Negara Bagian Bavaria (ZSM-SNSB) mengatakan dengan panjang tubuh hanya 13,5 mm dan panjang total hanya 22 mm termasuk ekor, bunglon nano jantan adalah jantan terkecil yang diketahui dari semua vertebrata yang lebih tinggi. Sementara itu, bunglon nano betina lebih besar, dengan panjang tubuh 19 mm dan panjang total 29 mm.
"Dengan bantuan pemindaian CT mikro, pada dasarnya sinar-X tiga dimensi, kami dapat mengidentifikasi dua telur dalam spesimen betina, dan dengan demikian menunjukkan bahwa itu adalah telur dewasa," ujar Mark D. Scherz dari Universitas Potsdam, dilansir Phys, Selasa (2/2).
Untuk mengetahui kematangan seksual jantan, tim melihat alat kelaminnya yang sudah berkembang dengan baik. Struktur ini disebut hemipenes, dan seperti semua reptil dan ular lainnya, berpasangan, dan sering kali memiliki ciri yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi spesies.
Tim juga membandingkan ukuran hemipene (organ seksual) bunglon nano jantan dengan 51 spesies bunglon lainnya dari Madagaskar dan menemukan bahwa bunglon terkecil cenderung memiliki alat kelamin terbesar. Sebagai contoh, bunglon nano misalnya berukuran 18,5 persen dari ukuran tubuh jantan, menjadikannya yang terbesar kelima dari semua spesies yang diteliti.
Ikuti Whatsapp Channel Republika