Ahad 31 Jan 2021 14:41 WIB

Belajar Matematika Harus Dekatkan Anak pada Nilai Agama

Penanaman nilai agama sebagai dasar di era disrupsi sangat penting

Ketua LP  Ma’arif  NU  PBNU  KH. Z.  Arifin  Junaidi  saat   memberikan   sambutan   pada Pelatihan Online Olimpiade Matematika bekerja sama dengan Klinik Pendidikan MIPA, Senin (25/1) lalu mengatakan lewat pembelajaran Matematika inilah diharapkan para guru dapat mengantarkan para murid lebih mudah mengagumi alam semesta dan keagungan Allah SWT,
Foto: dok. Istimewa
Ketua LP Ma’arif NU PBNU KH. Z. Arifin Junaidi saat memberikan sambutan pada Pelatihan Online Olimpiade Matematika bekerja sama dengan Klinik Pendidikan MIPA, Senin (25/1) lalu mengatakan lewat pembelajaran Matematika inilah diharapkan para guru dapat mengantarkan para murid lebih mudah mengagumi alam semesta dan keagungan Allah SWT,

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Matematika memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia. Disadari   atau   tidak,   setiap   sendi   kehidupan   tidak   terlepas   kaitannya   dengan Matematika.  Dalam   perspektif   islam,   pendidikan   yang   diberikan   kepada  anak   harus terintegrasi.   Tak   hanya   mendidik   menjadi   manusia   cerdas   secara   intelektual, tetapi harus dididik untuk menjadi manusia emosi dan spiritual.

“Penanaman nilai-nilai keagamaan sebagai dasar menguatkan moralitas di era disrupsi menjadi  penting bagi proses pembelajaran Matematika disamping   ilmu-ilmu   lainnya. Lewat pembelajaran Matematika inilah diharapkan para guru dapat mengantarkan para murid lebih mudah mengagumi alam semesta dan keagungan Allah SWT,” kata Ketua LP   Ma’arif   NU   PBNU   KH.   Z.   Arifin  Junaidi  saat   memberikan   sambutan   pada Pelatihan Online Olimpiade Matematika bekerja sama dengan Klinik Pendidikan MIPA, Senin (25/1) lalu.

Di sisi lain, Kiai Arjuna menambahkan bahwa dalam konteks era industrialisasi 4.0, parainsan  pendidik   tetap   kreatif   menelaah   dan   mengaitkan   ramuan   pembelajaran   yang sesuai dengan elemen kehidupan serta tantangan teknologi yang berkembang. “Sekarang sudah memasuki era 5G. Dalam konteks  society  4.0, pembelajaran mata ajar apapun harus  mampu   membangun  ketahanan akhlak  dan karakter, harkat dan martabat manusia. Jika ilmu pengetahuan dan elemen tersebut tidak dikuasai, jangan harap sebuah bangsa menciptakan insan cerdas dan berkarakter,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement